Fernandes akan memiliki ruang gerak lebih leluasa. Posisinya bisa lebih dekat dengan rekan senengaranya di lini serang. Bila ini terjadi, maka kita seperti kembali melihat keduanya seperti saat berseragam tim nasional Portugal.
Ketiga, 3-4-1-2. Saat performa United semakin membaik musim lalu, Ole berhenti menggunakan formasi tiga bek. Ia yakin timnya tampil cukup bagus dengan tanpa harus menempatkan tambahan pemain di lini belakang.
Namun formasi itu terakhir kali dipakai saat menghadapi RB Leipzig pada 8 Desember lalu. Hasil akhir pertandingan itu menempatkan United sebagai pesakitan. Sementara itu formasi itu pernah dipakai saat menggulung Paris Saint-Germain pada bulan Oktober.
Tentu, pilihan formasi yang akan dipakai tergantung pada banyak kondisi. Prinsipnya, semakin banayk pilihan akan lebih baik karena bisa menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan.
Dalam skema ini, Ronaldo tidak lagi menjadi pemain striker tunggal. Ia bukan target utama. Ada pemain lain yang menemaninya dengan peran yang tak jauh berbeda.
Lantas, siapa yang cocok ditandemkan dengan Ronaldo dalam formasi seperti ini? United punya sejumah alternatif. Bisa Jadon Sancho, bisa pula Rasfhord. Bisa juga Cavani atau Martial.
Bagaimana bila pilihan itu jatuh kepada Greenwood? Tentu akan menjadi sebuah pemandangan yang menarik. Melihat kedua pemain berbeda generasi berkolaborasi di lapangan pertandingan.
Greenwood mengawali musim ini dengan penampilan yang bagus. Ia perlahan tetapi pasti berkembang menjadi seorang "finisher" yang brilian. Posisi dan peran Greenwood ini mengingatkan kita pada Ronaldo.
Formasi 4-4-2 ini tidak asing bagi Ole. Bila ia memakainnya lagi maka kita akan melihat Ronaldo tak sendiri di lini serang. Akan ada pasangannya yang menemani. Bisa jadi para pemain muda yang sudah sempat diulas, bisa juga melihat Cavani di sana.