Harapan Widi dan tentu juga rakyat Indonesia, perlahan-lahan mulai terkabul. Tak sampai dua hari setelah Widi, giliran Sapto Yoga Purnomo.
Bertanding di Stadion Olympic Tokyo, Saptoyogo Purnomo finis di posisi ketiga. Dengan catatan waktu 11,31 detik, Sapto Yogo hanya kalah cepat dari Nick Mayhugh asal Amerika Serikat (10,95) detik dan Andrei Vdovin dari Rusia (11,18) detik.
Sapto yang menjadi paralimpian tercepat di Asia saat ini tetap puas dengan hasil tersebut. Walau gagal meraih medali emas, catatan waktu tersebut memecahkan rekor Asia.
Bagi Indonesia, pencapaian Saptoyogo tidak hanya memberi medali kedua bagi kontingen Merah-Putih. Tetapi juga, menjadi medali pertama dari cabang paraatletik sepanjang 12 edisi keikutsertaan Indonesia di Paralimpiade.
"Medali perunggu ini merupakan sebuah kejutan di ajang Paralimpiade 2020. Awalanya saya hanya ditargetnya untuk pecah rekor pribadi, tetapi bersyukur bisa dapat medali perunggu.” Demikian Saptoyogo dilansir dari antaranews.com.
Seperti kepada Widi, Jokowi pun mengabarkan kabar gembira itu di jagad maya. Warta itu patut kita sambut dengan sukacita dan syukur.
Terima kasih Ni Nengah dan Saptoyogo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H