Jorginho akhirnya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Pria UEFA 2020/2021. Gelandang berusia 29 tahun itu mengungguli rekan seklub N'Golo Kante dan pemain Manchester City, Kevin De Bruyne.
Pengumuman itu dilakukan sebelum undian fase grup Liga Champions 2021/2022 yang digelar di Istanbul, Turki, Kamis, (27/8/2021) dini hari WIB.
Jorginho mengoleksi 175 poin, unggul tipis delapan poin dari De Bruyne. Kante menempati urutan ketiga dengan 160 poin.
Voting diberikan oleh 24 pelatih timnas yang lolos ke EURO 2020 dan 80 pelatih tim partisipan Liga Champions dan Liga Europa musim lalu, serta 55 jurnalis terpilih dari 55 negara anggota UEFA.
Tentu ada sejumlah alasan yang mengantar Jorginho menjadi pemenang. Dua di antaranya adalah kontribusinya baik di level klub maupun tim nasional sejak musim lalu.
Bersama Kante, mereka mengantar Chelsea ke tangga juara Liga Champions Eropa. Keduanya menjadi tulang punggung The Blues yang mengalahkan De Bruyne dan kolega di Porto.
Jorginho, pemilik nomor lima Chelsea selalu menjadi pilihan Thomas Tuchel di berbagai kompetisi. Ia mengemas 43 caps dengan mencetak delapan gol di semua kompetisi.
Konsistensi Jorginho pun ditunjukkan bersama timnas Italia. Tak berselang lama ia mampu memetik kesuksesan bersama Gli Azzurri. Trofi Piala Eropa 2020. Jorginho menjadi salah satu pemain yang tampil reguler dan permainannya stabil hingga partai final kontra Inggris di Stadion Wembley, London, pertengahan Juli lalu.
Pencapaian lain yang semakin memfavoritkan Jorginho terjadi pada pertengahan bulan ini. Tepatnya pada 12 Agustus saat ia dan Kante ikut mengantar Si Biru meraih trofi Piala Super Eropa di Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara.
Jorginho ikut menyumbang angka usai sepakan penaltinya berhasil mengoyak gawang Villarreal. Selain Jorginho, Cesar Azpilicueta, Marcos Alonso, Mason Mount, Christian Pulisic, dan Antonio Ruediger pun bisa menaklukkan Sergio Asenjo. Chelsea pun menang adu tos-tosan dengan skor akhir 6-5.
Jorginho hanya bisa mengikuti momen berharga itu dari jauh. Ia tak bisa merasakan langsung seperti apa trofi yang didapat.
"Saya sangat menyesal saya tidak bisa berada di sana pada saat penting karena pembatasan tetapi saya ingin mengatakan bahwa saya sangat senang dengan penghargaan ini."
Demikian curahan hati Jorginho menukil Dailymail.co.uk. Walau demikian, dari pemandangan tersiar di berbagai media menunjukkan pemain itu tak kekurangan sukacita.
Ia tampil dengan dua kalung medali emas, plus dua replika trofi di kedua tangan. Semuanya mewakili dua pencapaian utama yang mengantarnya jadi pemenang.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang memberikan kontribusi mereka untuk mewujudkan ini, terima kasih yang sebesar-besarnya dari hati kepada semua orang yang membantu saya dalam perjalanan ini, dari keluarga hingga teman, kepada para pendukung dan rekan satu tim saya dan kepada orang-orang yang tidak percaya kepada saya."
Menuju Ballon d'Or
Penghargaan ini tentu memberi arti tersendiri bagi perjalanan karier Jorginho. Masih berbicara dalam kesempatan yang sama, ia mengaku termotivasi untuk "bekerja lebih giat lagi."
Ya, musim baru menjelang. Kesempatan baginya untuk terus unjuk gigi. Masih ada satu kesempatan baginya untuk meraih penghargaan individual. Itu adalah Ballon d'Or. Melebarkan sayap prestasi ke level dunia, bersaing dengan nama-nama beken lainnya yang juga ikut disebut-sebut, mulai dari Robert Lewandowski, Kante, Kylian Mbappe, hingga Lionel Messi.
Jorginho disebut-sebut sebagai salah satu jagoan utama. Namun, di kutub berbeda ada Messi yang baru saja mengakhiri paceklik gelarnya bersama tim nasional Argentina di Copa America edisi terkini.
Keputusan akhir akan ada di tangan para pemilih. Apakah kesuksesaan Jorginho di kancah benua biru yang baru saja diganjar Pemain Terbaik UEFA membuka jalan baginya menjadi pemain terbaik dunia?
Bisa jadi ya. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, langganan Ballon d'Or sekaligus peraih terbanyak gelar prestisius itu sudah pernah memberi jalan. Keduanya pernah punya pengalaman meraih Ballon d'Or dengan sebelumnya menjadi Pemain Terbaik Eropa. Selain itu, ada preseden dari Luka Modric yang memenanginya tiga tahun silam.
Dominasi Chelsea
Tahun ini tidak hanya menjadi tahunya Jorginho, tetapi juga Chelsea. Klub London ini mengirim dua wakil dari tiga finalis Pemain Terbaik UEFA dan salah satu dari antaranya berhasil menjadi pemenang.
Selain Jorginho, Chelsea juga menempatkan sejumlah nama dalam daftar peraih penghargaan individu. Edouard Mendy dinobatkan sebagai kiper terbaik usai mencatatkan sembilan clean sheet dalam perjuangannya mengantar Chelsea ke tangga juara Liga Champions.
Mendy mengungguli Thibaut Courtois (Real Madrid) dan Ederson Moraes (Manchester City) untuk menyabet penghargaan goalkeeper of the season.
Selain Mendy, ada juga Kante dalam daftar. Kante menjadi midfielder of the seasion, mengalahkan dua kandidat lainnya. Mereka tidak lain adalah pesaingnnya untuk penghargaan utama.
Tidak hanya menempatkan sejumlah nama pemain, kesuksesan Chelsea disempurnakan oleh Thomas Tuchel yang menyabet penghargaan Pelatih Pria Terbaik.
Pria asal Jerman itu mengungguli Roberto Mancini (pelatih timnas Italia) dan rivalnya di pentas domestik yang mengantar City jadi juara Liga Primer Inggris musim lalu, Pep Guardiola.
Pemain Manchester City juga kebagian gelar. Ruben Dias terpilih sebagai defender of the season. Bek asal Portugal ini mengungguli duo Chelsea, Cesar Azpilicueta dan Antonio Rudiger.
Siapa pemenang pemain depan terbaik? Ada tiga kandidat yakni mesin gol Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, pemain muda Borussia Dortmund, Erling Haaland, dan jagoan PSG, Kylian Mbappe.
Pemenang forward of the season kali ini, cukup mengejutkan, mengingat tak sedikit menjagokan Lewandowski. Erling Braut Haaland. Pemain 21 tahun ini melengkapi daftar pemain terbaik di masing-masing posisi.
Presiden UEFA, Alexander Ceferin menganugerahkan President's Award kepada kapten Denmar, Simon Kjaer dan tim medis negara itu yang menunjukkan aksi heroik dan emosional di pentas Piala Eropa 2020.
Pertolongan yang mereka tunjukkan kepada Christian Eriksen yang mengalami henti jantung di tengah pertandingan kontra Finlandia sungguh berarti. Terutama dalam menyelamatkan pemain tersebut. Mereka pun banjir pujian dan penghargaan ini sungguh layak mereka dapat.
Milik Barca
Perlu diinformasikan juga, kapten Barcelona Alexia Putellas meraih penghargaan Pemain Terbaik Wanita. Kesuksesan tim putri Barcelona menjadi juara LaLiga Wanita dan Liga Champions Wanita musim lalu membuat penghargaan pelatih terbaik kepada Lluis Cortes bukan lagi sesuatu yang mengejutkan.
Barca juga mendominasi daftar pemain terbaik di sejumlah posisi. Sandra Panos menjadi kiper terbaik, Alexia Putellas sebagai gelandang terbaik, dan Jennifer Hermoso sebagai pemain depat terbaik.
Hanya Irene Paredes, pemain PSG yang membuat Barcelona tidak sampai sampu bersih gelar. Irene menjadi yang terbaik di posisi bek.
Selamat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI