Jorginho disebut-sebut sebagai salah satu jagoan utama. Namun, di kutub berbeda ada Messi yang baru saja mengakhiri paceklik gelarnya bersama tim nasional Argentina di Copa America edisi terkini.
Keputusan akhir akan ada di tangan para pemilih. Apakah kesuksesaan Jorginho di kancah benua biru yang baru saja diganjar Pemain Terbaik UEFA membuka jalan baginya menjadi pemain terbaik dunia?
Bisa jadi ya. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, langganan Ballon d'Or sekaligus peraih terbanyak gelar prestisius itu sudah pernah memberi jalan. Keduanya pernah punya pengalaman meraih Ballon d'Or dengan sebelumnya menjadi Pemain Terbaik Eropa. Selain itu, ada preseden dari Luka Modric yang memenanginya tiga tahun silam.
Dominasi Chelsea
Tahun ini tidak hanya menjadi tahunya Jorginho, tetapi juga Chelsea. Klub London ini mengirim dua wakil dari tiga finalis Pemain Terbaik UEFA dan salah satu dari antaranya berhasil menjadi pemenang.
Selain Jorginho, Chelsea juga menempatkan sejumlah nama dalam daftar peraih penghargaan individu. Edouard Mendy dinobatkan sebagai kiper terbaik usai mencatatkan sembilan clean sheet dalam perjuangannya mengantar Chelsea ke tangga juara Liga Champions.
Mendy mengungguli Thibaut Courtois (Real Madrid) dan Ederson Moraes (Manchester City) untuk menyabet penghargaan goalkeeper of the season.
Selain Mendy, ada juga Kante dalam daftar. Kante menjadi midfielder of the seasion, mengalahkan dua kandidat lainnya. Mereka tidak lain adalah pesaingnnya untuk penghargaan utama.
Tidak hanya menempatkan sejumlah nama pemain, kesuksesan Chelsea disempurnakan oleh Thomas Tuchel yang menyabet penghargaan Pelatih Pria Terbaik.
Pria asal Jerman itu mengungguli Roberto Mancini (pelatih timnas Italia) dan rivalnya di pentas domestik yang mengantar City jadi juara Liga Primer Inggris musim lalu, Pep Guardiola.