Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Segrup dengan Denmark dan Berharap Tuah Mainaky Akhiri Puasa 32 Tahun Indonesia di Piala Sudirman

26 Agustus 2021   07:39 Diperbarui: 26 Agustus 2021   10:32 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Piala Sudirman: djarumbadminton via Kompas.com

 

Setelah menggelar undian Piala Thomas dan Piala Uber 2020 beberapa waktu lalu, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pun melakukan hal yang sama untuk Piala Sudirman 2021.

Bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (25/8/2021), BWF membagi ke-16 kontestan dalam empat grup berbeda dengan sama banyak. Selanjutnya tim-tim itu akan bertarung di Vantaa, Finlandia, 26 September-3 Oktober 2021 nanti.

Indonesia, unggulan 3/4, berada di pot undian 1 bersama Tiongkok, Jepang, dan Taiwan. 

Status unggulan ditentukan berdasarkan jumlah poin tertinggi di lima sektor (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran). Lima sektor itu pula yang akan dipertandingkan di Piala Sudirman.

Sebelum diundi sudah dipastikan keempat unggulan teratas itu tidak akan berada di grup yang sama. Artinya, Indonesia tak akan beradu dengan Taiwan yang ditakdirkan bertemu di fase grup Piala Thomas 2020 nanti.

Terhindar dari ketiga unggulan itu, Indonesia yang berada di Grup C, tak bisa mengelak saat dipertemukan dengan tim kuat lainnya, Denmark. Beruntung, dua slot lainnya diisi oleh tim kejutan, ROC (Komite Olimpiade Rusia) dan Kanada.

Hasil undian Piala Sudirman 2021: bwfbadminton.com
Hasil undian Piala Sudirman 2021: bwfbadminton.com

Sebagai unggulan pertama, Tiongkok berada di grup A bersama Thailand, India, dan tuan rumah Finlandia. Tiongkok merupakan negara yang paling sukses di kejuaraan beregu campuran itu. Mereka tengah mengincar gelar ke-12.

Taiwan yang mengalami perkembangan pesat belakangan ini akan menghadapi Korea Selatan, Tahiti, dan Jerman. Korea, negara tersukses kedua di ajang ini dengan empat kali juara, akan menjadi lawan berat bagi Taiwan yang dihuni sejumlah pemain top seperti Tai Tzu Ying dan ganda putra peraih emas Olimpiade Tokyo, Lee Wang/Wang Chi Lin.

Sementara itu Jepang, Malaysia, Inggris, dan Yunani di Grup D. Jepang, runner-up 2019, mengincar gelar pertama Piala Sudirman.

Sebagai informasi, Tahiti dan Finlandia yang cukup asing di kancah bulutangkis dunia mendapat tempat di ajang tersebut menggantikan Perancis dan Australia yang memilih mengundurkan diri. Finlandia baru pertama kali menjadi tuan rumah untuk event akbar bulutangkis menggantikan Suzhou, Tiongkok.

Tiongkok juara Piala Sudirman 2019 di kandang sendiri: bwfbadminton.com
Tiongkok juara Piala Sudirman 2019 di kandang sendiri: bwfbadminton.com

Ketat vs Denmark

Secara statistik, Denmark akan menjadi lawan terberat bagi Indonesia di fase grup. Kedua tim memiliki kekuatan berimbang. Ini akan menjadi pertemuan ke-10, sekaligus menjadi yang terbanyak di banding negara-negara lain. Pertemuan sebelumnya terjadi berturut-turut pada 1993, 1995, 1997, 2001, 2003, 2007, 2015, 2017, dan 2019.

Denmark memiliki tunggal putra nomor dua dunia sekaligus peraih medali emas Olimpiade Tokyo, Viktor Axelsen. Tim Dinamit masih memiliki Anders Antonsen yang berada di posisi 3 BWF.

Di ganda putra Denmark akan mengandalkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (11 BWF) dan pasangan ganda campuran, Mathias Christiansen/Alexandra Boje (16 BWF). Mia Blichfeldt, berperingkat 12 dunia, bakal menjadi tumpuan di tunggal putri.

Bagaimana Indonesia? Mengomentari hasil undian ini, Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky mengatakan Indonesia mendapat hasil  undian yang cukup baik. Namun demikian, Rionny mengingkatkan. "Tetapi tetap kita tak boleh lengah dan anggap remeh karena kita satu grup dengan Denmark yang seimbang, Rusia dan Kanada yang bisa mengejutkan.”

PBSI belum mengumumkan tim Indonesia yang akan diberangkatkan ke Eropa. Seturut rencana, PBSI baru akan mengumumkannya pada 13 September nanti.

Walau begitu, kita sudah bisa memprediksi amunisi yang akan disiapkan. Nama-nama seperti  Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon (ganda putra), Greysia Polii / Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva (ganda campuran) hampir sulit digeser.

Greys/Apri, pasangan emas Olimpiade Tokyo menjadi salah satu tumpuan Indonesia di Piala Sudirman 2021: badmintonindonesia.org
Greys/Apri, pasangan emas Olimpiade Tokyo menjadi salah satu tumpuan Indonesia di Piala Sudirman 2021: badmintonindonesia.org

Bila ditambahkan akan ada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, semifinalis Olimpiade Tokyo, serta pasangan muda yang terus mencari bentuk terbaik, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Begitu juga Jonatan Christie (tunggal putra), Ruselli Hartawan (tunggal putri), dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjadja (ganda campuran).

Bertemu Denmark kita akan disuguhkan sejumlah pertarungan sengit. Misalnya, Ginting kontra Axelsen. Begitu juga Minions menghadapi Kim Astrup/Anders Skaarup.

Indonesia tentu akan belajar banyak dari pertemuan di edisi sebelumnya. Saat itu, Indonesia takluk dari Denmark di pertandingan terakhir penyisihan grup. Hendra Setiawan dan kawan-kawan menyerah dengan skor 2-3.

Walau kalah saat itu, Indonesia tetap lolos ke perempat final dengan status juara grup, lantaran unggul jumlah kemenangan atas Denmark.

Bila bertemu lagi kali ini, Indonesia tentu akan menurunkan formasi sedikit berbeda dibanding dua tahun lalu. Kala itu, Minions diistirahatkan, ganda campuran dipercayakan kepada Hafiz dan Gloria, dan tunggal putri dibenankan kepada Fitriani.

Dua posisi teratas di masing-masing grup akan melangkah ke perempat final. Indonesia tentu berharap bisa sapu bersih kemenangan di fase grup agar menghindari lawan tangguh di babak delapan besar. Dengan demikian langkah Indonesia menuju puncak sedikit lebih mudah. 

Tuah Mainaky

Indonesia tentu ingin meraih prestasi kali ini. Ada sejumlah alasan di baliknya. Di satu sisi, materi pemain Indonesia saat ini terbilang bisa diandalkan, walau tidak merata di semua sektor. Di sisi lain, inilah saatnya bagi Minions, Ginting, dan Greys/Apri untuk membawa pulang Piala Sudirman ke tanah air.

Kegagalan Minions di Olimpiade Tokyo bisa ditebus di Finlandia. Sementara itu medali perunggu Ginting dan medali emas Greys/Apri diharapkan bisa memotivasi mereka menyumbang kemenangan demi kemenangan.

Edisi sebelumnya di Nanning, Tiongkok, Indonesia harus terhenti di semi final. Langkah Merah Putih dihadang Jepang.

Saat itu, hanya Minions mampu menyumbang poin usai mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, 21-14 dan 21-18.

Tiga wakil lainnya yakni Gregoria, Anthony Ginting, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak bisa berbuat banyak saat menghadapi Akane Yamaguchi, Kento Momota, dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

Para pemain Indonesia pun takluk straight set. Kekalahan 1-3 membuat Indonesia menyerahkan tiket final kepada Jepang yang kemudian gagal mencapai klimaks usai ditaklukkan Tiongkok 0-3, sekaligus membuat Negeri Tirai Bambu itu kembali meraih lambang supremasi beregu campuran yang sempat jatuh ke tangan Korea Selatan dua tahun sebelum itu.

Rionny Mainaky diharapkan membawa Indonesia berjaya di Piala Sudirman 2021: badmintonindonesia.org
Rionny Mainaky diharapkan membawa Indonesia berjaya di Piala Sudirman 2021: badmintonindonesia.org

Kali ini giliran Ginting, Greys/Apri, dan Minions unjuk gigi.

Indonesia sudah menanti begitu lama. Trofi “Borobudur” itu terakhir kali berlabuh di tanah air pada 1989. Pencapaian di edisi pertama yang digelar di Jakarta itu sekaligus satu-satunya hingga kini.

Saat itu formasi Indonesia adalah Susy Susanti (tunggal putri), Rudy Gunawan/Eddy Hartono (ganda putra), Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati (ganda putri), Edy Kurniawan (tunggal putra), serta Eddy Hartono/Verawaty Fajrin (ganda campuran).

Tidak mudah bagi Indonesia mengalahkan Korea Selatan yang juga bermaterikan pemain top seperti Park Joo Hong/Kim Moon Soo, Hwang Hye Young/Chung So Young, Han Kok Sung, dan Lee Young Suk. Duel yang berlangsung di Istora itu berlangsung sengit. Kemenangan Indonesia ditentukan di partai terakhir melalui Eddy Hartono/Verawaty Fajrin yang menumbangkan Park Joo Bong/Chung Myung Hee 18-13, 15-3.

Selain mengandalkan materi pemain, peran pelatih pun tak bisa dielak. Sebagai turnamen beregu, tidak semata-mata mengandalkan kekuatan individu. Taktik dan strategi yang dibangun di atas kalkulasi yang matang adalah penting.

Dalam hal ini kita bisa menaruh harapan pada Rionny dan tim. Persiapan yang baik dan pendampingan yang tepat membuat para pemain kita bisa mempersiapkan fisik dan mental.

"Untuk saat ini memang kami di semua sektor masih melakukan latihan recovery, pemulihan kembali paska Olimpiade lalu dari stamina, fisik dan mental," ungkap Rionny terkait situasi para pemain Pelatnas.

Selain itu, kehadiran Rionny dalam posisinya saat ini sekiranya bisa membawa berkah. Teringat bagaimana Rexy Mainaky mengukir sejarah bagi tim putri Thailand di Piala Uber 2018. Sebagai pelatih kepala, Rexy menganta para srikandi Thailand hingga ke partai final dengan mengalahkan Indonesia 3-2 di perempat final dan menumbangkan langganan juara, Tiongkok dengan skor yang sama di semi final.

Kemenangan bersejarah tim Uber Thailand pada 2018 silam: tournamentsoftware.com
Kemenangan bersejarah tim Uber Thailand pada 2018 silam: tournamentsoftware.com

Bagi Rexy dan tim putri Thailand itu adalah prestasi besar. Membuat Tiongkok pertama kali gagal ke partai final sepanjang sejarah turnamen beregu putri itu.

Hasil tersebut tentu dipengaruhi banyak faktor. Tidak hanya soal tuan rumah belaka. Tetapi juga ditentukan oleh semangat dan kualitas para pemain, ditambah kejeniusan pelatih meracik strategi.

Setelah menanti 32 tahun, kita berharap tuah klan Mainaky itu pun sampai pada Rionny dan skuad Garuda, sebagai kado ulang tahun ke-76 Indonesia.

Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun