Bertemu Denmark kita akan disuguhkan sejumlah pertarungan sengit. Misalnya, Ginting kontra Axelsen. Begitu juga Minions menghadapi Kim Astrup/Anders Skaarup.
Indonesia tentu akan belajar banyak dari pertemuan di edisi sebelumnya. Saat itu, Indonesia takluk dari Denmark di pertandingan terakhir penyisihan grup. Hendra Setiawan dan kawan-kawan menyerah dengan skor 2-3.
Walau kalah saat itu, Indonesia tetap lolos ke perempat final dengan status juara grup, lantaran unggul jumlah kemenangan atas Denmark.
Bila bertemu lagi kali ini, Indonesia tentu akan menurunkan formasi sedikit berbeda dibanding dua tahun lalu. Kala itu, Minions diistirahatkan, ganda campuran dipercayakan kepada Hafiz dan Gloria, dan tunggal putri dibenankan kepada Fitriani.
Dua posisi teratas di masing-masing grup akan melangkah ke perempat final. Indonesia tentu berharap bisa sapu bersih kemenangan di fase grup agar menghindari lawan tangguh di babak delapan besar. Dengan demikian langkah Indonesia menuju puncak sedikit lebih mudah.Â
Tuah Mainaky
Indonesia tentu ingin meraih prestasi kali ini. Ada sejumlah alasan di baliknya. Di satu sisi, materi pemain Indonesia saat ini terbilang bisa diandalkan, walau tidak merata di semua sektor. Di sisi lain, inilah saatnya bagi Minions, Ginting, dan Greys/Apri untuk membawa pulang Piala Sudirman ke tanah air.
Kegagalan Minions di Olimpiade Tokyo bisa ditebus di Finlandia. Sementara itu medali perunggu Ginting dan medali emas Greys/Apri diharapkan bisa memotivasi mereka menyumbang kemenangan demi kemenangan.
Edisi sebelumnya di Nanning, Tiongkok, Indonesia harus terhenti di semi final. Langkah Merah Putih dihadang Jepang.
Saat itu, hanya Minions mampu menyumbang poin usai mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, 21-14 dan 21-18.
Tiga wakil lainnya yakni Gregoria, Anthony Ginting, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak bisa berbuat banyak saat menghadapi Akane Yamaguchi, Kento Momota, dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.