Hanya saja secara teknis, kehadiran UECL tetap membawa perubahan pada kompetisi sebelumnya. Setidaknya memangkas jatah babak grup Liga Europa dari 48 tim menjadi 32 tim. Jumlah grup dan masing-masing tim identic dengan UECL.
Perubahan juga akan terjadi pada di Liga Europa. Akan ada babak play-off babak gugur tambahan sebelum babak 16 besar. Mempertemukan peringkat ketiga dari masing-masing grup Liga Europa dan peringkat tiga fase grup Liga Champions.
Selain itu, pintu masuk ke Liga Europa pun berubah. Dengan 11 tim yang lolos otomatis dari jalur domestis, ditambah 10 tim dari babak kualifikasi Liga Europa dan 10 tim dari kualifikasi Liga Champions.
Logo baru
UECL pun memiliki logo baru. Logo itu pun sudah diresmikan. Menampilkan gambar trofi di antara setengah lingkaran di masing-masing sisi.
Sekilas logo UECL mirip Liga Europa. Hanya berbeda pada tampilan piala dan warna garis setengah lingkaran di kedua sisi.
Puncak di Albania
Jalan panjang menanti para kontestan UECL menuju puncak. Edisi pertama ini, perebutan trofi juara akan digelar di Arena Nasional di Tirana, Albania.
Stadion yang dikenal dengan sebutan Air Albania Stadium yang dibuka pada November 2019 itu berkapasitas 21,690 orang. Di sana pernah berlangsung sejumlah laga internasional. Salah satunya adalah laga kualifisikasi Piala Eropa antara tuan rumah Albania menghadapi Prancis.
Stadion bernama Arena Kombetare dalam bahasa setempat, dibangun berkat bantuan program HatTrick UEFA. Mengambil tempat di bekas Stadion Qemal Stafa di pusat ibu kota negara pecahan Yugoslavia itu.