Mengapa hadiah kali ini berbeda dari edisi sebelumnya bahkan tak sesuai dengan pewartaan sebelum keberangkatan tim Indonesia ke Tokyo?
Secara sederhana, peningkatan jumlah bonus adalah hal yang baik. Baik pada waktunya. Nominal lima tahun lalu tentu sudah berkurang nilainya saat ini. Masa sih setelah sekian tahun berselang jumlah hadiahnya tetap sama.
Selain itu meningkatnya angka hadiah menjadi pelecut semangat bagi para atlet dan pelatih untuk meraih prestasi di event yang sama berikutnya. Angka lima miliar rupiah saja sudah besar dan akan semakin besar tentunya empat tahun mendatang.
Ada hal menarik lainnya. Jokowi tidak hanya memberi hadiah kepada peraih medali semata. Hadiah juga diberikan kepada para pelatih hingga atlet non-peraih medali. "Cukup gede tapi enggak usah saya sebut," ungkap Jokowi.
Walau tidak dirinci Jokowi secepat kilat yang tak terkatakan itu terungkap. Dari sejumlah pemberitaan baik di sosial media maupun media arus utama, pelatih peraih emas mendapat Rp 2,5 miliar. Selanjutnya Rp 1 miliar dan Rp 600 juta untuk perak dan perunggu.
Sementara itu para atlet yang belum berhasil mendapatkan medali kebagian Rp 100 juta. Ya, cukup gede, bukan?
Dibanding beberapa negara lain, apresiasi yang diberikan pemerintah Indonesia terbilang tinggi. Mengutip Forbes.com, AS, negara kaya sekaligus langganan juara umum Olimpiade itu menjanjikan 37.500 USD (Rp 540 juta) untuk peraih emas, 22.500 USD (Rp320 juta) untuk perak, dan 15.000 USD (Rp215 juta) untuk peraih perunggu.
Australia yang finis di posisi keenam, memberikan hadiah hampir separuh dari yag didapat olimpian AS. Peraih emas mendapat 20.000 USD (Rp287 juta), perak 15.000 USD (Rp215 juta), dan 10.000 USD (Rp144 juta).
Dalam situasi seperti ini kita tentu tidak berharap hadiah yang didapat atlet Indonesia akan setinggi Singapura atau Taiwan.
Singapura berani memberikan hadiah hingga 738.000 USD (Rp10,6 miliar) dan 719.000 USD (Rp10,3 miliar) yang dijanjikan Taiwan.
Yang diberikan pemerintah Indonesia memang tak sebesar Singapura atau Taiwan. Tetapi keseluruhan yang didapat para atlet Indoensia, terutama peraih emas, bisa dipastikan jauh lebih besar dari itu.