Ini menjadi Olimpiade terakhir bagi Fernanda dan beberapa pemain senior Brasil. Berbeda nasib mereka dengan Jordan Larson dan middle blocker Foluke Akinradewo Gunderson yang sukses menutup perjuangan mereka bersama timnas di Olimpiade dengan medali emas, setelah gagal beberapa kali menjadi yang terbaik.
Larson dan Gunderson kini sudah memiliki koleksi medali lengkap. Mereka bisa pensiun dengan hati gembira.
4. Sejarah Karch Kiraly
Medali emas tim putri AS tidak lepas dari campur tangan Karch Kiraly. Ya, ia adalah sosok di balik taktik, strategi, dan motivasi prestasi tim AS.
Kiprah Kiraly sebagai pelatih AS akhirnya berbuah emas Olimpiade. Pencapaian ini menempatkannya sejajar dengan Lang Ping dari Tiongkok. Keduanya sudah merasakan manisnya emas baik sebagai pemain voli mapun sebagai pelatih.
Kiraly membantu tim AS meraih medali emas voli indoor pada tahun 1984 dan 1988. Tidak sampai di situ. Kiraly juga meraih emas voli pantai pada 1996.
5. Serbia Perunggu, Korea Selatan Gagal Ulangi Kenangan 1976
Medali perunggu voli putri menjadi milik Serbia. Seperti sudah diprediksi, Serbia masih terlalu tangguh bagi Korea Selatan. Namun demikian Korea tetap memberi perlawanan selama 1 jam dan 30 menit.
Kemenangan tiga set 21-18, 21-15, dan 21-18 menjadi catatan tersendiri bagi Serbia. Ini medali kedua yang diraih secara beruntun. Bedanya, di Rio den Janeiro saat itu Serbia membawa pulang perak setelah ditaklukkan Tiongkok, 1-3 di final.
Korea Selatan yang menjadi satu-satunya wakil Asia di semi final kali ini, harus kehilangan kesempatan mengulangi catatan manis pada edisi 1976. Saat itu mereka mampu meraih medali perunggu.