Kini platform tersebut semakin berkembang. Selain pekerjaan yang bisa dijalankan secara digital, alih-alih manual, platform itu sudah menjaring lebih dari 250 “Lady Bosses” yang terdaftar sebagai mentor. Sejak tahun lalu sudah ada lebih dari 500 sesi yang dipesan ratusan “mentee” dan sudah berkolaborasi dengan empat startup Indonesia.
Melihat peluang
Melihat peluang dan mengubahnya jadi kesempatan. Tidak harus nun jauh dari kehidupan sehari-hari. Tetapi kesempatan itu tersedia di depan mata, bahkan menjadi bagian dari hidup sehari-hari.
Diajeng Lestari pun menunjukkan bahwa ada aspek lain dari wanita dan kewanitaan yang bisa diberdayaan. Itu adalah busana wanita.
Lebih spesifik lagi, sebagai negara muslim terbesar di dunia, busana muslim di Indonesia adalah sebuah peluang besar. Kue besar yang sayang dibiarkan tak dinikmati.
Ia memang tak pernah menyangka usahanya akan berkembang seperti sekarang ini. Dari kesulitannya mencari busana muslim terbaru kemudian menjadi peluang besar. Dari sang pencari kemudian menjadi sang penemu.
Hijup.com adalah pionir platform e-commerce busanan muslim di tanah air bahkan dunia. Platform ini berusaha menangkup apa yang disaksikan Diajeng sebelumnya seperti brand-brand baju muslim yang tak tersistem dengan baik dan hasil karya para desainer yang tercecer di berbagai tempat.
Kini usaha tersebut sudah berkembang pesat. Kerja keras dan inovasi yang dilakukan membuat brand tersebut telah menembus pasar global. Produk-produk mereka sudah menjangkau sekitar 50 negara di dunia.