Aaron/Soh merusak superioritas Minions sebagai unggulan pertama dan pemenang dalam tujuh pertemuan sebelumnya. Setelah tujuh kali gagal, Aaron/Soh mampu meraih kemenangan dua gim 14-21, 17-21 dalam waktu 33 menit.
Langkah Aaron/Soh akhirnya kandas di babak semi final. Namun mereka berhasil meraih medali perunggu usai mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pasangan senior yang memiliki jam terbang yang jauh lebih tinggi dan belum lama mengalahkan mereka di penyisihan grup.
Tidak berhenti di Aaron/Soh. Keunggulan head to head yang tak menjamin kemenangan kembali dipertontonkan di partai final ganda campuran. Pertemuan rekan senegara memang memberi Tiongkok medali emas dan perak.
Namun urusan menjadi lain bagi Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping. Keduanya bermain seakan-akan tidak ada lagi pertandingan setelah itu. Masing-masing berjuang demi rekor pribadi. Masing-masing tidak ingin kehilangan kesempatan meraih emas.
Apa yang terjadi kemudian membuat dunia tercengang. Wang/Huang yang kurang diunggulkan mampu memberi perlawanan ketata pada Zheng/Huang, penguasa di sector ganda campuran dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya itu. Wang/Huang malah mampu memenangi pertandingan. Kemenangan 21-17, 17-21, 21-19 tersebut merontokkan dominasi Zheng/Wang yang begitu digdaya dalam 15 pertemuan sebelumnya. Zheng/Wang boleh memenangi 13 pertemuan, namun rekor impresif itu tak serta merta memberi mereka medali emas.
Justru Wang/Huang yang mempersembahkan emas bagi negaranya. Bukan sang jagoan yang superior itu!
Perang mental
Apakah Greys/Apri akan menorehkan cerita yang sama seperti Wang/Huang? Tentu, demikian harapan dan isi doa kita, bangsa Indonesia.