Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Selamat Lee Yang/Wang Chi-Lin, Terima Kasih Hendra/Ahsan

1 Agustus 2021   05:55 Diperbarui: 1 Agustus 2021   07:37 7388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekpresi Wang Yi Liu/Huang Dong Ping usai memenangi perang saudara untuk meraih emas ganda campuran Olimpiade Tokyo: bwfbadminton.com

Terima kasih Daddies

Bagaimana cerita ganda putra Indonesia? Seperti sudah kita ikuti perkembangannya baik langsung maupun tidak langsung, pada edisi kali ini, Indonesia gagal meraih medali. Hasil ini tentu tak sesuai harapan dan target.

Sektor ini sebelumnya diproyeksikan bisa menyumbang keeping emas bagi kontingen Indonesia. Keberadaan Minions dan Deddies sebagai dua unggulan teratas diharapkan bisa mengakhiri paceklik medali emas Olimpiade Indonesia sejak Markis Kido/Hendra Setiawan merebutnya pada 2008 silam.

Minions terhenti di perempat final di hadapan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Rekor sempurna di tujuh pertemuan sebelumnya tak bisa menyelamatkan mereka dari kekalahan dua gim, 21-14 dan 21-17.

Pasangan muda Malaysia itu pun kembali membuat publik tercengang dengan merebut perunggu dari The Daddies. Keduanya menjadi juara ketiga setelah melewati pertandingan panjang berdurasi 52 menit dengan skor akhir17-21, 17-17, 14-21.

Aaron/Soh ini sekali lagi membalikkan prediksi dan membuat statistik menjadi tak berarti. Minions adalah bukti pertama. Selanjutnya dipertegas saat menghadapi The Daddies.

Aaron/Soh menyerah dari pemain senior itu di fase grup. Kemenangan The Daddies 21-16 dan 21-19 seakan membuat mereka kembali berada di atas angin saat harus bertemu lagi di laga terakhir di Tokyo. Ditambah lagi dari delapan pertemuan, tujuh diantaranya dimenangi Hendra/Ahsan.

The Daddies usai menghadapi Lee/Wang di semi final Olimpiade Tokyo: badmintonindonesia.org
The Daddies usai menghadapi Lee/Wang di semi final Olimpiade Tokyo: badmintonindonesia.org

Apa yang dicemaskan pelatih ganda putra, Herry IP ternyata benar. Sebelum pertandingan itu, ia berkata, "Bertemu pasangan Malaysia, belum tentu bisa menang. Atmosfernya berbeda karena sudah perebutan medali perunggu.”

Ternyata, Aaron/Soh yang kini ditangani pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele itu berhasil mengatasi status underdog untuk merebut keping medali tersisa. Medali itu sungguh penting. Kekalahan menyakitkan atas Li/Liu di semi final menguburkan harapan mereka untuk menjadi pemain Malaysia pertama yang mampu meraih medali emas.

Namun begitu, dengan meraih medali perunggu pun mereka sebenarnya sudah memiliki banyak cerita untuk dikenang. Mengalahkan dua unggulan asal Indonesia dan memberi negaranya satu-satunya medali yang bisa diraih di sektor bulutangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun