Tangan dingin Flandy yang semakin mencolok tentu tidak lepas dari pengalamannya sebagai pemain. Ia adalah pelatih berlatarbelakang pemain. Bersama Eng Hian, kepala pelatih ganda putri Indonesia, mereka berhasil meraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004.
Sebelum laga ini, Chia/Soh mengakui betapa penting peran Flandy bagi mereka. Kepada pelatih asal Manado itu, mereka meminta masukan. Pria 47 tahun itu adalah teman diskusi utama bagi Chia/Soh. Betapapun hebat kualitas individu, peran penting pelatih tetap tak bisa ditepis.
Entah apa yang disampaikan Flandy kepada Chia/Soh sebelum menghadapi Minions. Motivasi macam apa yang diberikan Flandy kepada kedua anak asuhnya itu dari sisi lapangan sepanjang pertandingan.
Yang pasti, Chia/Soh berhasil meruntuhkan dominasi Minions. Bersama Flandy mereka mampu meredam keperkasaan andalan Indonesia yang seakan tak tersentuh dalam beberapa tahun terakhir.
Baru bersama Flandy, Chia/Soh bisa membalikkan setiap prediksi. Selanjutnya mereka mengincar medali bagi Malaysia.
Apakah tuah Flandy akan berbuah medali bagi pasangan berperingkat sembilan dunia itu? Apakah setelah meredam taktik Herry IP, sang Naga Api, jalan Flandy untuk meraih emas pertama dalam sejarah bulutangis Malaysia semakin terbuka lebar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H