Penuhi target
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sukses memenuni target. Gelar juara ganda campuran tidak hanya pemenuhan status unggulan pertama, tetapi juga memberi Indonesia gelar keempat.
Menghadapi Niclas Nohr/Amalie Magelund di partai terakhir adalah ideal. Dua unggulan teratas saling beradu. Kedua pasangan ini mampu menunjukkan permainan sengit di awal set pertama. Namun, Rinov/Pitha bisa mengendalikan situasi untuk menyudahi pertandingan hanya dalam dua set.
Kemenangan 21-18 21-15 berdurasi 39 menit mengobati kekecewaan Rinov/Pitha yang belum mampu memenuni harapan. Tampil dalam sejumlah level turnamen, pasangan berperingkat 23 dunia selalu berakhir tak memuaskan.
Tak heran, gelar juara ini, memberi mereka kepercayaan diri. Kemenangan atas pasangan 42 BWF itu memacu mereka untuk menjadi lebih baik. Sekaligus, menunjukkan bahwa mereka pun bisa diharapkan untuk memberikan prestasi bagi sektor ganda campuran Indonesia.
Pelajaran dari Popov
Salah satu gelar yang lepas dari Indonesia adalah di nomor tunggal putra. Chico Aura Dwi Wardoyo harus mengakui keunggulan Toma Junior Popov.
Walau bukan unggulan, Chico sebenarya berpeluang menang. Pasalnya, di semifinal, pemain kelahiran Papua ini berhasil mengalahkan unggulan pertama, sekaligus rekan sekamar di Cipayung, Shesar Hiren Rhustavito, 21-16 dan 21-19.
Kemenangan atas Vito diharapkan memberinya keyakinan untuk mencapai klimaks. Di atas kertas pemain 22 tahun itu diharapkan bisa melewati hadangan Popov, berstatus unggulan dua. Namun, status tidak menggaransi kemenangan atau kekalahan. Semuanya harus dibuktikan di lapangan pertandingan.