Ia tidak hanya mengagumkan secara pencapaian, tetapi juga memberikan banyak inspirasi bagi para pebulutangkis. Kelahiran 15 Juni 1993 itu adalah cermin, tempat banyak pemain dan berbagai negara berkaca. Kepadanya para pemain muda belajar bagaimana menggapai mimpi yang bagi banyak orang dianggap mustahil.
Bagaimana dari sebuah negara yang tidak memiliki tradisi bulu tangkis yang kuat bisa lahir seorang juara dunia, bahkan tidak hanya sekali. Bagaimana bisa negara non Asia menjadi pemenang bulu tangkis di gelanggang Olimpiade. Marin sukses menjawab berbagai ketidakmungkinan itu.
Medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menjadi puncak pencapaiannya. Bagi setiap pebulutangkis, Olimpiade adalah panggung impian. Medali emas adalah target paripurna.
Marin mencetak sejarah di Brasil lima tahun silam. Ia mengalahkan pebulutangkis India, Pusarla Venkata melaui pertarungan rubber game, 21-19, 12-21, dan 21-15.
Kemenangan ini sekaligus meruntuhkan dominasi China khususnya dan Asia umumnya di sektor tersebut. Sejak pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Barcelona, medali emas tunggal putri tidak pernah digondol ke luar Asia.
China menjadi penguasa di sektor ini. Selain Susy Susanti dan Bang Soo-hyun dari Korea, masing-masing sekali menduduki podium tertinggi, selebihnya medali emas tak pernah lepas dari China.
Sejak Olimpiade Sydney 2000, medali emas selalu diraih pemain dari Negeri Tirai Bambu. Mulai dari Gong Zhichao, Zhang Ning yang dua kali meraih emas di edisi Athena 2004 dan Beijing 2008, serta Li Xuerui empat tahun berselang.
Sebelum Marin, Camilla Martin asal Denmark menjadi satu-satunya pemain non-Eropa yang sanggup bersaing memperebutkan medali emas. Momen itu terjadi di Sydney, 16 tahun sebelum itu.
Marin meruntuhkan berbagai dominasi itu. Ia membuat China dan negara-negara Asia mati kutu. China saat itu memang sedang tidak beruntung-untuk mengatakan tak sedigdaya edisi sebelumnya. Namun, Marin memang sedang bagus-bagusnya. Ia memang layak menjadi kampiun.
Spanyol memang pantas berbangga pada Marin. Sejarah baru bagi negara dengan bulu tangkis bukan sebagai olahraga populer. Tunggal putri non-Asia pertama yang meraih medali emas Olimpiade. Pemain pertama dari Negeri Matador yang sanggup meraih medali emas di sektor bulu tangkis.
Huelva, kota kelahiran Marin kemudian memberinya penghargaan khusus. Gelanggang olahraga terbesar di daerah dan provinsi Andalusia tersebut diganti namanya dari Palacio de Deportes de Huelva menjadi Palacio de Deportes Carolina Marin. Nama kota berganti nama sang pahlawan.