Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik, Mandela, dan "The Power of Maaf"

13 Mei 2021   22:59 Diperbarui: 13 Mei 2021   23:12 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://covid19.go.id/

Kekuatan itulah yang kemudian membuat Mandela bisa berbesar hati untuk melepaskan diri dari rasa sakit hati dan penderitaan yang ditimbulkan kepadanya dan kepada kaumnya selama bertahun-tahun. Tanpa kata maaf itu maka sulit bagi Mandela untuk "move on" dan bagi Afrika Selatan untuk bisa menjadi seperti hari ini.

Mandela ingin bersaksi betapa besar kekuataan maaf itu.  The power of maaf. The power of forgiveness. Maaf mengubah kemarahan dan luka menjadi penyembuhan dan kedamaian. Sebesar apapun kesalahan, selain menjadi sebuah kewajiban moral, dengan memaafkan, Mandela bisa merasakan kebebasan sepenuhnya: tidak hanya dari belenggu penjajahan fisik, tetapi juga kungkungan emosi destruktif.  

Faedah maaf pertama-tama bagi diri sendiri secara indah dilukiskan penulis Dennis Merritt Jones demikian. "Pada akhirnya, pengampunan sama sekali bukan untuk keuntungan orang lain - itu untuk kita sendiri. Terlepas dari betapa tidak logisnya hal itu kadang-kadang, melalui pengampunan tanpa syarat kita menyerahkan masa lalu ke masa lalu dan memasuki masa sekarang, membebaskan diri kita untuk berdiri di cahaya tak terbatas yang tahu bagaimana menyembuhkan luka kita yang paling dalam dan paling menyakitkan."

Setelah maaf

Pengalaman Mandela dalam konteks Afrika Selatan, dalam bentuk dan intensitas beragam adalah juga bagian dari keseharian kita. Sebagai manusia, berbuat salah adalah niscaya. Namun untuk mengakui kesalahan dan memberi maaf atas setiap kesalahan bukan perkara mudah. Butuh keterbukaan dan kebesaran hati untuk melakukannya.

Namun begitu, kisah Mandela dan kisah-kisah kita, membuktikan bahwa menyimpan amarah hanya akan menyakiti dan menyiksa diri sendiri. Terkadang dengan memelihara amarah, dendam, dan luka, hanya akan mengundang ketegangan otot, sakit kepala, hingga membuat sakit rahang karena mengatupkan geligi dengan kuat.

Sebaliknya, bila berbesar hati memberi maaf dan dengan tulus meminta maaf maka akan menghadirkan tawa. Setelah momen maaf itu, percaya atau tidak, akan membawa perubahan dalam diri. Hidup pun terasa lebih ringan. Batin terasa tenang, damai, dan bahagia.

Karena itu bisa dipahami mengapa silaturahmi dan maaf pada Lebaran tidak bisa disepelehkan. Memaafkan dan dimaafkan orang tua dan keluarga, memperbaiki hubungan dengan teman dan kolega, bahkan memaafkan diri sendiri, hingga memaafkan perbuatan yang tak termaafkan, akan meringankan langkah hidup.  

Amy Newmark dan Deborah Norville mengguratkan sesuatu yang menarik pada pembuka salah satu seri "Chicken Soup for the Soul". "Memaafkan itu seperti di sebuah ruangan, bisa menjadi gelap karena kau telah menutup jendela, kau telah menutup tirai. Tetapi, di luar matahari sedang bersinar, di luar udara sangat segar. Untuk mendapat udara segar itu, kau harus bangun, lalu membuka jendela dan membuka tirai."

Memang terkadang memaafkan tidak selalu gampang. Memaafkan seseorang yang pernah melukai kita terkadang begitu menyakitkan dari luka itu sendiri. Tetapi, percayalah, tidak ada damai, tanpa memaafkan.

Dengan memaafkan, kita melakukan sesuatu yang berharga, tidak hanya bagi orang lain, tetapi bagi diri sendiri. Tidak hanya untuk kepentingan saat ini dan di sini, tetapi juga untuk kehidupan kelak. Demikianlah yang tertulis dalam nas berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun