Seorang anak biasanya tergerak untuk bertindak bila ada stimulus. Saat melihat orang tuanya membaca, sang anak tentu akan merasa penasaran. Dengan tambahan semangat, bukan tidak mungkin anak tersebut akan mulai mencoba. Selanjutnya melalui pembiasaan, bukan mustahil minat baca dan kecintaan sang anak pada buku-buku bacaan akan bersemi.
Ramadan sekiranya menjadi saat yang tepat untuk ikut ambil bagian dalam gerakan menumbuhkan minat baca baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, sebagian besar kegiatan berpusat di rumah. Kesempatan yang tampan untuk lebih dekat dengan bacaan. Tidak hanya mencukupkan diri dengan asupan iman melalui ibadah dan imun melalui nutrisi makanan, tetapi juga menambahkan pasokan nutrisi pada otak melalui bacaan.
Bila Ramadan kali ini ratusan juta kaum Muslim kompak mengkampanyekan baca buku dan berlomba-lomba menandaskan sejumlah bacaan, maka pada momen yang sama tahun depan, pertanyaan-pertanyaan sedang membaca apa, buku apa yang sebaiknya dibaca, bagaimana tanggapan terhadap tulisan tertentu, niscaya akan bersaing ketat dengan pertanyaan sedang siapkan menu apa, misalnya.
Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H