Sementara itu, sejumlah tempat pengungsian terus dibanjiri penduduk yang membutuhkan pertolongan. Di antara upaya menyelamatkan diri, sudah terdengar tangis pilu atas kehilangan sanak saudara. Tak terucapkan lagi kesedihan atas kehilangan harta benda.
Sependek ingatan saya, Kupang khususnya, belum pernah diterjang bencana sedahsyat ini. Hujan lebat disertai petir sudah biasa. Angin kencang pun demikian. Namun, hujan dengan intensitas seperti ini, berlangsung tanpa henti, disertai hempasan angin sekencang itu, rasa-rasanya baru sekali ini. Kalaupun pernah terjadi, dampaknya tidak separah ini.
Itulah mengapa di tengah ketakutan, kecemasan, dan kegentaran, muncul keheranan. Ketidaksiapan dan ketidaksiagaan yang kemudian hanya bisa diterima dengan kepasrahan total. Tentu sambil berharap, badai ini cepat berlalu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat merilis peringatan dini atas potensi cuaca ekstrem pada Senin (5/4) dini hari. Menurut pernyataan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat jumpa pers virtual, Minggu (4/4) malam, bibit cuaca ekstrem itu akan berkembang menjadi siklon dalam rentang waktu dua atau tiga jam kemudian. Puncaknya akan terjadi sekitar jam 1 dini hari.
Sepertinya apa yang dikatakan Kepala BMKG itu tidak meleset. Bahkan cuaca buruk masih terus berlanjut seperti analisis terbaru yang disampaikan saat itu.
Dalam keterangan lanjutan, pihak BMKG menemukan bibit siklon tropis 99s berada di posisi perairan Kepulauan Rote, NTT. Jaraknya, sekitar 24 km sebelah barat daya Kupang.
Pergerakannya terlihat menjauhi wilayah Indonesia. Mengarah ke arah timur hingga timur laut, namun bergerak lambat. Posisinya masih cukup dekat dengan daratan wilayah NTT saat bibit itu berkembang menjadi siklon.
Banyak orang awam klimatologi tentu bertanya-tanya, apa itu siklon tropis? Mengapa bibit siklon 99s itu kemudian dinamai Seroja? Seberapa dahsyat dampaknya? Bagaimana pola pergerakan dan upaya mengantisipasinya?
BMKG, seperti dilansir cnnindonesia.com (5/4/2021), menyebuat siklon tropis sebagai badai dengan kekutan dahsyat. Siklon tropis disebut juga "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" bila terbentuk di Samudra Pasifik Barat.Â