Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Balada Pekan Suci di NTT, Setelah Yesus Bangkit, Pohon Tumbang, dan Banjir Bandang

4 April 2021   14:41 Diperbarui: 5 April 2021   08:29 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, banjir bandang melanda Kabupaten Flores Timur, khususnya sejumlah wilayah di Pulau Adonara seperti Kecamatan Ile Boleng dan Kecamatan Adonara Timur.

Banjir besar di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, disebabkan luapan sungai dari wilayah perbukitan di sekitar Desa Horowura dan Hoko Worowura, Kecamatan Adonara Tengah.

Hujan lebat itu kemudian merusak sejumlah fasilitas umum seperti jembatan. Selain akses di sejumlah wilayah terganggu, bahkan terputus, rumah-rumah hingga kendaraan warga juga tak luput dari kerusakan.  Puluhan rumah tertimbun lumpur seperti di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng.

Potret dampak banjir di Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).(Dokumen warga/istimewa)
Potret dampak banjir di Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).(Dokumen warga/istimewa)
Sejumlah warga harus diungsikan. Tidak sedikit harus mendapat pertolongan. Bahkan beberapa keluarga harus kehilangan sanak keluarga.

Kedua, banjir bandang juga menerjang Kabupaten Malaka. Sebanyak 23 desa di wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Belu pada 2012 silam, terendam banjir.


Meluapnya Sungai Benenai karena curah hujan yang tinggi, serta gelombang pasang yang menerjang, membuat rumah-rumah warga diterjang banjir setinggi lebih dari satu meter. Belum dihitung berapa banyak kerugian yang terjadi dari bencana tersebut.

Ketiga, selain hujan lebat, angin kencang juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Ngada. Saya mendapat informasi dari seorang teman di Kecamatan Golewa, angina kencang melanda daerah itu sejak beberapa waktu lalu.

Pagi ini di grup WhatsApp kami, ia mengirim sejumlah gambar. Beberapa pohon cemara tumbang. Pohon yang tinggi menjulang nan ramping itu dikenal memiliki akar yang kuat. Bila sampai rubuh, bisa dibayangkan seberapa kencang terpaan angina itu.

Pohon cemara tinggi di Seminari Mataloko, Ngada, pun tak kuat menahan terjangan angin kencang. Foto: RD Dino
Pohon cemara tinggi di Seminari Mataloko, Ngada, pun tak kuat menahan terjangan angin kencang. Foto: RD Dino

Keempat, cuaca ekstrem juga menerjang Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Curah hujan tinggi disertai angin kencang melanda wilayah itu menyebabkan banjir bandang dan banjir rob.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun