Dinasti Pebulutangkis
Kedua, Toma Junior Popov sebenarnya tidak lahir dari kekosongan. Ia memiliki bakat yang diturunkan dari sang ayah, Toma Popov. Toma senior merupakan mantan pemain dan pelatih badminton Bulgaria. Sekitar hampir dua dekade lalu, keluarga Popov ini hijrah ke Prancis. Hingga sekarang mereka tercatat sebagai bagian dari bulutangkis Prancis.
Menariknya, Toma Popov memiliki tiga putra yang diarahkan untuk mengikuti jejaknya. Toma Popov mengambil alih seluruh proses pembinaan anak-anaknya. Selain menjadi pelatih bagi mereka, ia juga melengkapi anak-anaknya dengan fasilitas memadai, mulai dari staf pelatih hingga lapangan yang baik.
Ketiga anak, Toma Junior Popov, Christo Popov, hingga anak bungsu Boris, seakan menerima garis hidup tersebut. Mereka pun tak kesulitan untuk mengikuti jejak sang ayah untuk ambil bagian dalam menenun dinasti bulutangkis keluarga Popov.
Seperti buah yang tak jauh dari pohon, selain memiliki bakat, tempaan Toma senior membuat kedua anak pertama mulai memperlihatkan hasil. Nama Toma Junior dan Christo tak lagi dipandang sebelah mata, terutama di kelas junior.
Menariknya, Toma Junor dan Christo tidak hanya memilih jalan sendiri-sendiri sebagai pemain tunggal. Keduanya pun kompak menjadi sepasang pemain ganda putra.
Lebih menariknya lagi, langkah mereka seiring sejalan di arena juga mewujud prestasi. Ada beberapa prestasi patut diangkat, sekaligus menjadi catatan penting dalam perjalanan karier mereka.
Sebagai pasangan ganda putra, mereka memenangkan Bulgarian Open Championship 2018 dan medali perak Italian International 2019.
Setahun sebelum itu, keduanya mengukir hasil impresif di Kejuaraan Junior Eropa. Mereka menyabet tiga medali emas. Masing-masing di tunggal putra yang dimenangkan Toma, ganda putra Toma-Christo, dan beregu putra.
Tidak hanya di level Eropa. Keduanya sudah mulai melebarkan sayap ke kancah dunia. Salah satu pencapaian terbaik terjadi di Kejuaraan Dunia Junior 2019. Christo menjadi satu-satunya pemain Eropa yang bisa bersaing dengan para pemain muda Asia.