Dekati Praveen/Melati
Seperti bersama Endo, demikian juga dengan Arisa Higashino, Watabane menuai prestasi di All England. Sesama pasangan muda ini, mampu mengandaskan pasangan non unggulan lainnya dari Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo, 21-14, 21-13.
Hasil ini membuat posisi Endo/Higashino semakin membaik. Sebelumnya di urutan keenam, saat ini mereka sudah berada di lingkaran lima besar dunia. Tabungan total 82,843 poin, pasangan ini mendekati utusan Indonesia dengan peringkat terbaik saat ini, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Praveen/Melati adalah juara All England edisi sebelumnya. Tak mendapat kesempatan mempertahankan gelar, posisi mereka pun terkunci. Ucok dan Melati, dengan 85,900 poin masih membuntuti dua pasangan China yang diselipi Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai yang meraih "hat-trick" di Leg Asia.
Posisi Zheng Siwei/Huang Yaqiong di urutan teratas belum tergoyahkan. Raihan 109,002 poin membuat pasangan ganda campuran paling impresif dalam satu dekade terakhir masih berjarak sekitar 8 ribu-an poin dari Bass dan Popor, sapaan manis Dechapol/Sapsiree di urutan kedua. Â
Posisi pasangan Thailand itu pun belum terlalu aman. Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping terus mengancam untuk kembali menempatkan Tiongkok sebagai penguasa dua posisi pertama. Tentu, itulah harga yang harus Negeri Tirai Bambu bayar setelah memilih absen sejak tahun lalu.
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjadja harus turun satu tangga ke posisi sembilan. Mereka harus memberi tempat kepada pasangan Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith yang rajin bersafari sejak awal tahun.
Ini juga buntut kegagalan mereka memaksimalkan turnamen Swiss Open di awal bulan ini. Alih-alih memenuhi target juara, Hafiz/Gloria justru tersungkur di babak pertama.
Keduanya dipulangkan Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa asal India. Kekalahan straight set, 18-21 dan 10-2, di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, membuat mereka kehilangan poin Olimpiade, target utama mereka yang dengan sengaja tidak diikutsertakan di All England yang tidak menggaransi poin ke Tokyo.
Bagaimana ganda putri?