Selain kepada Gignac, kredit juga patut diberikan kepada segenap skuad Tigres. Tidak terkecuali, Carlos Gonzalez. Â Ia belum lama bergabung. Pemain Paraguay itu baru mendarat di Stadion Universitario pada Desember 2020.
Kehadirannya tentu untuk menjalin kemitraan dengan Gignac di lini depan. Meski begitu, Carlos hampir saja kehilangan kesempatan bermain di Piala Dunia Antarklub bila cedera otot yang didapat di Liga Meksiko seminggu sebelum terbang ke Qatar tak diantisipasi dengan baik.
Kejelian dan kehati-hatian Ricardo Ferretti akhirnya berbuah hasil. Sang pelatih tidak mau ambil risiko memainkan Carlos sejak menit awal, kala timnya membungkam Hyundai. Ferretti hanya memberinya kesempatan di paruh kedua.
Kesempatan besar dan ekspektasi tinggi di semi final akhirnya bisa ditunaikan Carlos dengan sebaik-baiknya. Di babak pertama, Carlos, 28 tahun, melakukan sejumlah ancaman. Salah satu kesempatan emas datang saat ia mendapat bola di mulut gawang. Sayangnya, sundulan mantan pemain Pumas, itu bisa digagalkan Weverton.
Pelatih Ricardo Ferretti sengaja memasang Carlos sebagai target man. Tujuannya, Gignac bisa turun lebih dalam dan bisa lebih berkreasi membangun serangan. Kejutan-kejutan dari lini kedua bisa lebih mungkin terjadi.
Skenario ini menunjukkan hasilnya saat menyingkirkan Palmeiras. Bola yang menyasar Carlos memaksa pemain Palmeras harus mengambil keputusan untuk menjegalnya di kotak terlarang. Tugas Carlos membuka peluang, sementara Gignac menuntasnya. Sebuah kombinasi apik yang sebenarnya bisa berbuah lebih banyak gol bila Weverton tak tampil ciamik.
"Inilah kami, dengan bintang-bintang di langit menyinari kami. Kami sangat bangga dengan apa yang telah kami lakukan, dan saya membayangkan ada sedikit air mata di antara para penggemar kami. Kemenangan ini untuk mereka," Charly, sapaan Carlos Gonzalez, berbicara setelah pertandingan.
Siap mengaum
Kemenangan atas Palmeras itu menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah klub tersebut khususnya dan sepak bola Meksiko umumnya. Itulah kemenangan pertama tim Meksiko di semi final Piala Dunia Antarklub dalam sepuluh kesempatan.
Lolos ke final jelas sebuah kebanggaan. Final yang didambakan oleh masyarakat Meksiko. Apakah Tigres akan mampu mengukir sejarah lebih spektakuler?