Jelang jeda pertandingan, Gignac yang sudah berusia 35 tahun, kembali menunjukkan pengalamannya saat dengan tenang menaklukkan Jo Hyeon-woo dari titik penalti. Sumbangsih sepasang gol tersebut mengunci kemenangan Tigres.
Usai pertandingan, Gignac, yang menghabiskan seluruh karier di Prancis sebelum hijrah ke Meksiko, mengakui tidak mudah mengatasi tim Korea. Lawan bermain bagus dengan fisik yang kuat, tidak seperti yang ia bayangkan dan harapkan. Pada akhirnya mereka berhasil memanfaatkan kesempatan yang tidak banyak. Detail kecil akhirnya menjadi pembeda.
"Seperti itulah permainan ini - tidak ada lawan yang mudah. Kami ' kembali ke kejuaraan dunia, jadi yang terpenting adalah menang malam ini. Itu adalah tujuan kami, karena kami tahu kami mampu membuat sejarah dan ingin melakukannya," ungkap Gignac kepada www.fifa.com.
Lain Hyundai, lain pula Palmeiras, lawan mereka di semi final. Sebagai jawara Copa Libertadores, Palmeiras datang ke Timur Tengah dengan ambisi besar.Â
Mereka belum lama lepas dari euforia kemenangan tipis atas Santos di final kompetisi bergengsi antarklub Amerika Selatan pada akhir Januari 2021. Kemenangan satu gol tanpa balas itu mengakhiri penantian juara sejak 1999.
Klub asal Sao Paulo ini pun menatap Piala Dunia Antarklub dengan semangat tinggi. Ini adalah kesempatan pertama, tidak seperti klub Brasil lainnya seperti Corinthians yang sudah dua kali tampi, atau Sao Paulo, Santos, Gremio, dan Flamengo yang lebih dulu berlaga di pentas tersebut.
Bagaimana duel Tigres kontra Palmeiras? Sebelum ini, tidak banyak klub Meksiko yang mampu mengatasi tantangan klub Amerika Selatan di semi final Piala Dunia Antarklub. Namun tren negatif itu kemudian diputus Tigres.
Tigres yang ditangani Ricardo Ferretti, mantan pemain timnas Meksiko namun berdarah Brasil, berhasil menerapkan strategi jitu untuk meredam dominasi para pemain Brasil. Meski unggul tipis dalam penguasaan bola (50%-49%), Tigres memanfaatkannya dengan baik.
Kembali sihir Gignac bekerja. Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Senin (9/2/2021) dini hari WIB, menjadi panggung pertunjukan pemain senior itu. Mantan pemain timnas Prancis ini berhasil mengkonversi peluang emas dari titik penalti.
Bermula dari pelanggaran Luan terhadap Carlos Gonzalez di area terlarang. Gignac maju dengan tenang. Sepakannya terarah ke pojok gawang Weverton Pareira da Silva. Pemilik caps timnas Brasil itu tak bisa