Kerja keras dan konistensi unggulan ketiga dan keempat itu kembali membawa mereka ke final pekan ini.
Lee/Shing lolos ke puncak setelah menumbangkan Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean asal Malaysia dalam dua game 21-14 21-15. Seperti kita tahu, pasangan Negeri Jiran itulah yang memupuskan harapan andalan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu usai memenangi pertarungan straight set di partai terakhir penyisihan grup.
Sementara itu Kim/Kong mengandaskan harapan tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Kim/Kong menang rubber game 11-21 21-12 16-21.
Pertemuan dua pasangan Korea itu tetap menarik ditonton. Masing-masing pasangan tentu ingin berdiri di podium tertinggi. Ganjaran prize money 126 ribu USD (Rp 1,7 miliar) dan 12 ribu poin memacu mereka bermain habis-habisan.
Kim/Kong yang diunggulkan di tempat jadi juara pekan lalu. Pasangan rangking enam BWF tentu mengincar gelar kedua. Namun demikian, Lee/Chow tidak ingin kembali gagal mencapai klimaks. Kekalahan pekan sebelumnya, pasti memacu mereka untuk memperbaiki diri dan berusaha untuk tampil lebih apik. Selain mengincar gelar pertama mereka tahun ini, kemenangan ini akan memperpanjang skor pertemuan mereka menjadi 4-2.
Panggung DenmarkÂ
Seperti di ganda putri, pertemuan pemain dari negara yang sama terjadi juga di sektor tunggal putra. Bila Korea menguasai sektor ganda putri, maka nomor tunggal putra menjadi panggung bagi para pemain Denmark. Betapa tidak, dua pekan beruntun terjadi final sesama pemain Denmark.
Usai menghadapi pemain Hong Kong, Ng Ka Long Angus, di seri pertama, Axelsen kemudian bergantian menghadapi rekan senegara dari generasi berbeda. Pekan lalu ia menghadapi pemain senior Hans Kristian Vittinghus, pekan ini giliran pemain muda 23 tahun, Anders Antonsen.
Antonsen ke final setelah balas dendam atas Wang Tzu Wei yang mengalahkannya di penyisihan grup. Saat itu, Wang menang dua game langsung, 21-11 dan 21-19.
Kali ini, dengan pertarungan dua kali lebih panjang, giliran Antonsen yang memetik kemenangan, 21-18 14-21 21-16 dalam tempo nyaris satu setengah jam. Meski menang kali ini, Antonsen masih tertinggal 2-3 dalam rekor pertemuan atas pemain Taiwan berperingkat 12 BWF itu.
Antonsen akan menguji kedigdayaan tunggal terbaik Denmark yang belum mendapat hambatan saat menghadapi pemain nomor satu Taiwan, Chou Tien Chen. Seperti pertemuan pekan lalu, Axelsen kembali menggulung tunggal rangking dua dunia dalam dua set, 21-16 dan 21-19. Smes, placing, drive hingga defence solid diperagakan Axelsen dengan apik.