Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ke Mana Arah Tren Bulu Tangkis (Indonesia) di 2021?

6 Januari 2021   15:49 Diperbarui: 6 Januari 2021   15:53 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rionny Mainaky, pelatih tunggal putri kini menjadi Kabid Binpres PBSI, menggantikan Susy Susanti/Badmintonindonesia.org


Dijemput dengan bus khusus, kontingen Indonesia akan langsung diantar ke tempat tersendiri. Namanya "gelembung." Setiap individu tidak diperkenankan keluar dari hotel dan arena pertandingan.

Selain itu, panitia akan selalu mengawasi kesehatan tiap peserta. Sederet swab test PCR (Polymerase Chain Reaction) akan dijalani. Dimulai usai mendarat di Bangkok, lantas pekan pertama, selama turnamen, hingga sebelum kembali ke negara masing-masing. Tujuh atau delapan kali tes usap PCR akan dijalani.

Kemana Arah Tren?

Dalam situasi seperti ini, Indonesia tetap mengirim tim ke Negeri Gajah Putih. Tentu setelah memastikan kesehatan setiap pemain. Harapannya, selama berada di Bangkok, para pemain tetap sehat dan bisa bertanding dengan baik.

Keikutsertaan tim Indonesia di tiga turnamen ini tentu bukan tanpa tujuan. Setelah sekitar sembilan bulan vakum, tiga turnamen ini bisa menjadi ajang pemanasan.

PBSI sempat menggelar dua "home tournament" untuk menjaga semangat, kebugaran, dan mental para pemain. Inisiatif induk bulu tangkis Indonesia itu tentu patut diapresiasi. Tidak sedikit pemain yang "terguncang" dan merindu untuk bisa kembali bertanding. Dua gelaran itu bisa menjadi pengobat rasa kangen melantai.

Setelah menjalani pemanasan di Thailand, para pemain Indonesia akan bersiap untuk menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya. Perebutan poin menuju Olimpiade, tentu menjadi target sejumlah pemain atau pasangan. Tidak terkecuali para pemain Indonesia.

Hanya saja muncul kecemasan lantaran situasi dunia yang belum kondusif. Ancaman gelombang kedua Covid-19 hingga mutasi virus itu terus mengintai. Tak ada satu pun yang bisa memastikan penyelenggaraan setiap turnamen itu akan berlangsung aman. Tak ada yang menggaransi masing-masing pemain tak akan terpapar Corona. Demikianpun, tak ada yang bisa membaca jelas situasi tahun 2020, tak akan berulang di tahun ini.

Lantas, apakah dalam situasi seperti ini masih layak kita berbicara tentang target dan prestasi? Sepertinya kita perlu menunggu sampai pandemi mereda agar bisa secara jernih melihat kemana gerak pendulum bulu tangkis kita.

Terutama di tangan Rionny Mainaky, pemegang tongkat estafet Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI. Apakah di tangan suksesor Susy Susanti itu prestasi tepok bulu kita kian melejit? Biarlah waktu pasca pandemi yang akan menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun