Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ke Mana Arah Tren Bulu Tangkis (Indonesia) di 2021?

6 Januari 2021   15:49 Diperbarui: 6 Januari 2021   15:53 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rionny Mainaky, pelatih tunggal putri kini menjadi Kabid Binpres PBSI, menggantikan Susy Susanti/Badmintonindonesia.org

Jauh sebelum itu, tim China sudah memberikan berita buruk. Mereka tak bisa ambil bagian. Alasannya, mereka tak mendapat izin untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Siapa saja pemain China dan Jepang yang tak akan muncul di arena permainan? Apa dampak absennya para pemain itu? Banyak.

Tak ada duel menarik "Minions" versus "The Twin Towers" China, Li Jun Hui/Liu Yu Chen. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie tak bisa mengukur sejauh mana perkembangan mereka menghadapi Momota.

Momen selebrasi Kevin Sanjaya usai menang atas Li Junhui/Liu Yuchen di final beregu putra Asian Games 2018/(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Momen selebrasi Kevin Sanjaya usai menang atas Li Junhui/Liu Yuchen di final beregu putra Asian Games 2018/(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Tak ada laga epik Chen Yufei kontra Tai Tzu Ying, dua teratas tunggal putri saat ini. Kita akan merindukan aksi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan menghadapi gempuran sederet pasangan top Jepang.

Begitu juga di sektor ganda campuran. Tanpa kehadiran Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan Cheng Qing Chen/Jia Yi Fan yang sedemikian digdaya selama ini membuat pasangan-pasangan lainnya harus menahan diri untuk balas dendam. Masih banyak lagi.

Kedua, absennya sejumlah pemain itu tentu berpengaruh pada tingkat persaingan. Lebih dari itu, menunjukkan bahwa situasi belum aman. Penyelenggaraan seri Thailand ini sudah dipastikan tanpa penonton.

Selain berlangsung tertutup, para peserta dan pihak terkait berada dalam pengawasan ketat. Kewajiban menaati protokol kesehatan tak bisa ditawar. Thailand sedang siaga tinggi. Negara itu tengah berjuang menghadapi terjangan gelombang kedua Covid-19.

Komitmen pihak penyelenggara begitu tinggi. Sejak kedatangan tiap kontingen sudah dihadapkan dengan protokol yang ketat.

Pelatih tunggal putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, memberi contoh menarik. Para petugas bandara kompak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Sebelum dimasukan ke dalam bus, setiap koper dibersihkan. Bisa jadi, mereka ingin memastikan tiap bawaan itu steril.

"Tuh, kopernya dilapin, biar mengkilat. Kapan lagi coba koper satu-satu digosokin," kelakar Herry IP sebagaimana diunggah di akun Instagram pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun