Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Sampai Benteng Pertahanan Itu Runtuh!

4 Oktober 2020   19:59 Diperbarui: 4 Oktober 2020   20:13 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusiasme yang tinggi dari peserta Bicara Gizi/Danone

Stres yang tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan gangguan fisik, juga psikologis. Merasa panik, cemas, hingga bisa berujung depresi.

Siapa saja bisa mengalami stres. Selain pasien dan keluarga yang terkonfirmasi Covid-19, tenaga medis dan keluarga, kaum yang kehilangan pekerjaan, pelajar yang tak terbiasa dengan belajar dari rumah, juga pekerja yang tak nyaman dengan work from home, anak-anak juga adalah kelompok yang rentan mengalami hal tersebut.

Stres yang dialami pada anak, bila tidak disikapi dengan baik akan menurunkan banyak akibat. Tidak hanya psikologis orang tua yang terganggu, anak bakal kehilangan nafsu makan. Bila ini sampai terjadi maka asupan nutrisi anak tak akan terpenuhi. Masa depan mereka bisa menjadi taruhan.

Ilustrasi dari Dream.co.id
Ilustrasi dari Dream.co.id

Tegangan New Normal

“Are you eating nutrient or food?” Apakah kamu makan makanan yang bernutrisi atau sekadar mengenyangkan perut?

Demikian selentingan yang keluar dari mulut Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, saat mengawali webinar “Bicara Gizi” pada Rabu, 30 September 2020 lalu.

Web seminar yang bertemakan “Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang selama di Rumah Saja” menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten yakni dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Spesialis Gizi Klinis; Putu Andini, M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi dan Soraya Larasati, ibu dengan gaya hidup sehat.

Para narasumber Bicara Gizi/Danone
Para narasumber Bicara Gizi/Danone

Pernyataan Arif Mujahidin membuat kita bertanya diri. Apakah yang kita konsumsi sekadar makanan untuk mengakhiri rasa lapar atau asupan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh?

Tentu kebutuhan makanan masing-masing individu tidak sama. Umur, jenis kelamin, berat badan, aktivitas, iklim, hingga kondisi wanita hamil dan menyusui, menjadi unsur pembeda. Dari sisi peruntukan porsi nutrisi untuk seorang anak lebih diprioritaskan ketimbang orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun