Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Belajar dari Inimasabi, Cara Membangun "Personal Branding" di YouTube

17 Desember 2018   17:45 Diperbarui: 10 Januari 2019   13:08 1886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abi, konten kreator dan trainer/dokpri

Menulis bagi saya sudah menjadi makanan sehari-hari sejak sekolah menengah tingkat atas, lebih dari satu dekade lalu. Berbeda dengan menulis, memanfaatkan video dalam kerja kreatif masih menjadi hal yang baru. Sekalipun media audio visual ini sudah sering dijumpai dan dinikmati, tidak demikian dengan mengoptimalkannya untuk melengkapi tulisan, atau memproduksinya secara terpisah.

Pertemuan dengan pemilik akun Inimasabi pada Sabtu, 15 Desember 2018 lalu memberikan keyakinan bahwa video memiliki banyak potensi. Perjumpaan itu terjadi berkat Ketapels, salah satu komunitas Kompasiana yang berbasis di Tangerang Selatan dan sekitarnya. Bekerja sama dengan Sinar Mas Land, acara selama hampir tiga jam yang berlangsung di BSD City Marketing Office itu terselenggara dengan baik.

Setahun terakhir, sosok yang bernama lengkap Achmad Takbiriyantoro itu cukup mencuri perhatian para konten kreator di tanah air terutama di kalangan youtuber. Baru mengakrabi dunia sosial media umumnya dan youtube khususnya sejak 2017, namanya sudah langsung melejit.

"Mulanya saya malu untuk berbicara di depan kamera. Saya sadar saya bukan orang kota," ungkap pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 24 tahun silam.

Ia tidak menyangka jalan hidupnya kini berbeda. Ia tidak pernah berpikir akan bisa berkarier sebagai youtuber. Video pertama yang dibagikan di situs milik Google itu tentang museum. Motivasinya sederhana yakni ingin meninggalkan jejak positif kepada generasi yang akan datang.

Ia kemudian berekplorasi dengan tema-tema berbeda. Ia mengisi channel YouTube dengan berbagai jenis video yang memiliki interval waktu yang panjang. Tidak hanya itu. Video yang ditampilkan tidak sebatas vlog singkat dengan tingkat aktualitas yang rendah. Ia ingin agar videonya bisa terus aktual dari waktu ke waktu.

Ada salah satu videonya yang sempat menjadi viral. Dari pengalaman pertama naik pesawat terbang, ia pun mendokumentasikannya dalam video bertajuk tutorial cara naik pesawat terbang. Tak berapa lama setelah diunggah ke youtube reaksi yang diberikan sungguh jauh dari harapan.

"Semua komen yang masuk itu lebih banyak menghujat," ungkap pemuda 24 tahun itu.

Reaksi dari warganet itu sempat membuatnya sedih. Namun ia tak patah arang. Ia menjadikan komentar negatif itu sebagai lecutan untuk membuatnya lebih bersemangat. Ia berprinsip, masih banyak orang yang membutuhkan informasi tentang hal-hal sederhana, yang mungkin biasa bagi sebagian orang.

"Kini orang-orang yang sebelumnya menghujat saya justru berterima kasih," lanjutnya yang juga sempat membuat video tentang tips membeli tiket KRL dan berbagai tips sederhana lainnya.

Membangun personal branding

Dari sosok yang antisosialmedia, kini ia sudah bisa membangun "personal branding" dengan memanfaatkan video dan situs web berbagi video itu. Pengalamannya menjadi trainer dan bekerja di bidang komunikasi, membuatnya lebih percaya diri untuk menghadirkan diri di setiap video yang dibagikan di YouTube.

Kini salah satu peserta Youtube Creators For Change 2018 itu sudah memiliki 39 ribu lebih subscribers. Pria yang berkuliah di jurusan teknik industri itu mantap meniti karier sebagai konten kreator, di samping tetap berbagi pengalaman di berbagai forum pelatihan. Setelah enam tahun bekerja, ia pun mundur dari salah satu perusahaan penyedia layanan internet terkemuka di tanah air.

Meski sudah masuk kategori profesional, ia tidak segan berbagi dengan para pemula seperti kami. Seturut tagline untuk akun YouTube yakni tutorial, informatif dan menghibur, ia terus bergerak tidak hanya menghadirkan konten-konten positif tetapi juga mengajak semakin banyak orang untuk memproduksi hal serupa. Tak heran kepada kami ia memberikan banyak informasi dan pengetahun, bahkan tidak segan membuka sejumlah "rahasia."

Menurutnya, untuk mendapatkan penghasilan dari YouTube hari ini ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Pertama, YouTube tidak lagi berfokus pada "views" tetapi "watch time". Hal yang disebutkan terakhir itu mengacu pada lamanya waktu menonton suatu video.

"Semakin banyak waktu menonton maka penghasilan yang diperoleh akan semakin banyak."

whatsapp-image-2018-12-17-at-15-49-47-1-5c177a9aaeebe161480780e3.jpeg
whatsapp-image-2018-12-17-at-15-49-47-1-5c177a9aaeebe161480780e3.jpeg
Kedua, algoritma YouTube sangat memperhatikan konsistensi. Seberapa sering dan teratur mengupload video. Singkatnya, yang konsisten itulah yang menang.

Memang tidak mudah menguangkan vide-video di akun kita. Bagi para pemula, untuk mendapatkan adsense harus memenuhi sejumlah syarat. Beberapa di antaranya adalah mencapai minimal 1000 subscriber dan memiliki 4.000 "watch time."

"Monetisasi gajian setiap tanggal 21, dikirim langsung ke rekening bank, sudah dikonversi ke rupiah. Namun memiliki payout minimal 100 USD atau Rp 1,3 juta."

Nah, bagaimana untuk menarik banyak pelanggan? Inimasabi memberikan sejumlah tips mulai dari membuat judul, hingga video yang baik. Pertama, memperhatikan kesesuaian judul dan video. Judul harus dibuat secara tepat, tidak terjadi misleading (menyesatkan), tidak terlalu panjang, begitu juga tidak terlalu pendek. Judul juga harus menarik.

"Tidak masalah judul itu clickbait asalkan tetap sesuai dengan video."

Kedua, memperhatikan thumbail. Secara sederhana hal ini bisa diartikan sebagai versi gambar atau video berukuran kecil yang digunakan untuk membantu mengenali dan mengaturnya. Thumbnail harus menjaga kesesuaian dengan isi video, bebas diedit tetapi harus tetap sesuai. Tidak hanya itu, ia harus menggunakan gambar terbaik dan menambahkan kalimat tambahan yang menarik.

Ketiga, deskripsi. Inimasabi mengingatkan agar bagian ini jangan sampai dilupakan. Kita perlu memberikan uraian singkat tentang video, memberikan penjelasan tentang isi video, serta tak lupa memberikan deskripsi terkait channel kita. Hal lain yang tak kalah penting adalah selalu menyisipkan ajakan untuk subscribe atau follow.

Bang Dzul, Ketua Ketapels memberikan cinderamata kepada Abi/dokpri
Bang Dzul, Ketua Ketapels memberikan cinderamata kepada Abi/dokpri

Keempat, terkait video, kualitas video harus diperhatikan. Minimal suaranya jelas, tidak goyang dan orientasi landscape 16.9. Bisa menggunakan gimbal atau stabilizer atau tripod untuk memastikan gambar diambil dengan baik.

Bagaimana bila tidak sedang menggunakan atau memiliki alat-alat bantu itu? Posisi smarthone diatur setinggi bahu, lutut ditekuk sehingga tinggi badan berkurang 30 persen, dan berjalan perlahan-lahan dengan cara jinjit. Singkatnya, mengambil teknik ala "Ninja walk."

Berapa durasi video yang dianjurkan? Jawabannya tergantung orientasi masing-masing pembuat. Bila untuk portofolia durasinya bebas, namun sebaiknya rata-rata lima menit dan tidak sampai lebih dari 30 menit.

"Bila mau mendapatkan lebih banyak iklan, durasi sebaiknya lebih dari 10 menit."

Kelima, banyak tema yang diangkat. Saat ini tema-tema seputar harta, takhta, wanita, kontroversi, aneh, dan pionir cukup mendapat perhatian. Namun ada tema lain yang potensial yakni hal-hal yang bersifat inspiratif, namun dibuat secara konsisten.

Saat ini siapa saja bisa membuat video. Tidak harus dengan peralatan yang lengkap dan mahal. Dengan smartphone pun sudah menjadi lumrah dan dibuat kapan saja dan di mana saja. Tidak peduli seberapa sempurna video yang dihasilkan. Bagi para pemula, Inimasabi berpesan untuk berani memulai dan berbagi video di YouTube sepanjang video tersebut bisa dipahami.

"Tidak masalah video itu belum sempurna, asalkan pesannya jelas."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun