Ketiga, deskripsi. Inimasabi mengingatkan agar bagian ini jangan sampai dilupakan. Kita perlu memberikan uraian singkat tentang video, memberikan penjelasan tentang isi video, serta tak lupa memberikan deskripsi terkait channel kita. Hal lain yang tak kalah penting adalah selalu menyisipkan ajakan untuk subscribe atau follow.
Keempat, terkait video, kualitas video harus diperhatikan. Minimal suaranya jelas, tidak goyang dan orientasi landscape 16.9. Bisa menggunakan gimbal atau stabilizer atau tripod untuk memastikan gambar diambil dengan baik.
Bagaimana bila tidak sedang menggunakan atau memiliki alat-alat bantu itu? Posisi smarthone diatur setinggi bahu, lutut ditekuk sehingga tinggi badan berkurang 30 persen, dan berjalan perlahan-lahan dengan cara jinjit. Singkatnya, mengambil teknik ala "Ninja walk."
Berapa durasi video yang dianjurkan? Jawabannya tergantung orientasi masing-masing pembuat. Bila untuk portofolia durasinya bebas, namun sebaiknya rata-rata lima menit dan tidak sampai lebih dari 30 menit.
"Bila mau mendapatkan lebih banyak iklan, durasi sebaiknya lebih dari 10 menit."
Kelima, banyak tema yang diangkat. Saat ini tema-tema seputar harta, takhta, wanita, kontroversi, aneh, dan pionir cukup mendapat perhatian. Namun ada tema lain yang potensial yakni hal-hal yang bersifat inspiratif, namun dibuat secara konsisten.
Saat ini siapa saja bisa membuat video. Tidak harus dengan peralatan yang lengkap dan mahal. Dengan smartphone pun sudah menjadi lumrah dan dibuat kapan saja dan di mana saja. Tidak peduli seberapa sempurna video yang dihasilkan. Bagi para pemula, Inimasabi berpesan untuk berani memulai dan berbagi video di YouTube sepanjang video tersebut bisa dipahami.
"Tidak masalah video itu belum sempurna, asalkan pesannya jelas."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H