Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Demi Sulawesi Tengah, "Jangankan Hatimu, SPBU-Pun Kita Terbangkan"

23 Oktober 2018   16:26 Diperbarui: 23 Oktober 2018   16:39 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arya Dwi Paramita, External Communication Manager Pertamina dalam acara nangkring bersama Kompasiana/foto @deNocz

Tidak hanya BBM, Pertamina juga menyalurkan 164 ribu tabung LPG. Sebanyak 113 ribu tabung disalurkan untuk operasi pasar di Palu, Donggala, dan Sigi.

Pasokan gas dari Pertamina/gambar dari www.pertamina.com
Pasokan gas dari Pertamina/gambar dari www.pertamina.com
Dengan bantuan ratusan relawan baik relawan operator SPBU dan relawan operator SPPBE, hingga 12 Oktober, 95 persen SPBU sudah bisa beroperasi. Bahkan 10 dari antaranya sudah bisa beroperasi selama 24 jam.

"Saat ini pasokan energi di sana alhamdulilah sudah aman sehingga kita bisa fokus ke urusan lainnya," tegas Arya.

Gambar dari www.pertamina.com
Gambar dari www.pertamina.com
Ternyata para petugas yang mengemban tugas profesional serentak kemanusiaan pada waktu bersamaan. Mereka datang tidak hanya untuk menyalakan Palu, Donggala, dari kegelapan. Mereka datang tidak hanya untuk membawa terang dengan energi untuk menghindupkan SPBU, pembangkit listrik, bandara, pelabuhan dan berbagai infrastruktur telekomunikasi.

Mereka sekaligus menjadi relawan untuk memberikan pertolongan kepada para korban. Membuka posko pelayanan hingga menyalurkan bantuan logistik hingga ke sudut-sudut tersulit. Bahkan mereka masih mengambil peran untuk memulihkan anak-anak dari trauma.

Beruntung armada Pertamina bernama Emergency Response Team (ERT) itu terdiri dari orang-orang terlatih. Relawan kesehatan yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat dan fisioterapi pun bahu membahu mempercepat pemulihan wilayah dan masyarakat yang terdampak.

"Kami sempat 24 jam tidak makan, padahal kami sehabis menarik-narik truk yang berisi BBM dan logistik agar dapat melintasi longsoran" tutur Arya.

Pertamina pun ambil bagian dalam proses trauma healing/foto dari www.pertamina.com
Pertamina pun ambil bagian dalam proses trauma healing/foto dari www.pertamina.com
Setelah ini apa?

Hingga kini setelah masa tanggap darurat usai Sulawesi Tengah masih terus berjuang bangkit. Tidak hanya memulihkan fisik, tetapi juga psikis masyarakatnya. Berbagai bantuan yang diberikan Pertamina telah ikut andil untuk proses pemulihan tersebut. Sulit dibayangkan bila Pertamina tak ambil bagian meretas putusnya rantai distribusi Meski demikian pemulihan paripurna masih membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Apresiasi pun patut diberikan kepada pertamina. Dengan total bantuan Pertamina Peduli hingga 12 Oktober sebesar Rp 29,7 miliar, Pertamina tidak bermaksud membanggakan diri. Sebagaimana dikatakan Adytia, Pertamina hanya ingin agar Sulawesi Tengah segera bangkit.

Antusiasme peserta nangkring mendengar pemaparan dari Pertamina terkait usaha menghidupkan energi di Sulawesi Tengah/dokpri
Antusiasme peserta nangkring mendengar pemaparan dari Pertamina terkait usaha menghidupkan energi di Sulawesi Tengah/dokpri
"Semuanya hanya bertujuan untuk fokus memulihkan energi di sana," tandas Adytia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun