Tidak hanya sportivitas yang dituntut dari para penonton, masih ada tanggung jawab lain yang tak kalah penting. Tanggung jawab itu diringkas menjadi "Tiga Tertib" yakni Tertib Berkendaraan, Tertib Antre, dan Tertib Sampah.
Pertama, Tertib Berkendaraan. Hal ini secara khusus dituntut dari warga Jakarta. Selama perhelatan Asian Games, pemerintah telah mencari cara agar lalu lintas di ibu kota bisa terurai sehingga tidak mengganggu mobilitas para atlet dari dan ke venue-venue pertandingan.
Mengacu pada pemberitaan Kompas.com, (03/07/2018), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menyiapkan tiga paket kebijakan. Kebijakan pertama adalah dengan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL). Kebijakan ini dijalankan dengan menerapkan sistem ganjil genap di sejumlah jalan protokol selama Asian Games berlangsung.
Saat kita mendekati jalan-jalan protokol, pandangan mata akan bertumbukan dengan tulisan besar di papan-papan raksasa yang membentang dari sisi ke sisi. Di sana tertera tulisan "Kawasan Pembatasan Lalu Lintas Ganjil Genap" yang berbagi ruang dengan pencantuman jam-jam pemberlakuan yang terpampang di atasnya.
Tidak hanya itu. MRLL juga memberlakukan buka dan tutup pintu tol serta pemberian jalur khusus atlet yang akan bertanding di dalam jalan tol.
Kebijakan kedua terkait penyediaan angkutan umum. Tujuannya untuk mempercepat dan mempermudah perpindahan orang dari kendaraan pribadi ke angkutan umum dengan menyiapkan armada bus tambahan. Panitia tidak hanya menyediakan kendaraan khusus untuk para atlet dan ofisial, tetapi juga untuk para penonton dari luar negeri.
Melarang seluruh kendaraan besar golongan III, IV, dan V melintas di jalan Tol Dalam Kota. Itulah kebijakan ketiga. Truk-truk hanya bisa melintas di jalan alternatif yakni Tol JORR.
Terlepas dari pro dan kontra yang menyertai kebijakan ini, panitia tentu bermaksud baik. Mengurangi waktu tempuh agar waktu para atlet tak banyak terbuang di jalan, serta menurunkan CO2 adalah beberapa tujuan.
Tentu berhasil tidaknya sejumlah kebijakan ini tidak hanya bergantung pada para pihak terkait. Tanggung jawab tidak hanya berada di pundak panitia, pihak kepolisian, dan instansi terkait. Masyarakat luas pun memiliki peran penting. Dengan berlaku tertib, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jam-jam penting dan mematuhi setiap ketentuan yang ada dengan besar hati, lebih dari cukup membantu terselenggaranya perhelatan akbar ini.