Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Alarm untuk Owi/Butet Jelang Asian Games

22 Juli 2018   17:52 Diperbarui: 23 Juli 2018   01:17 2237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daddies dengan gelar juara Singapore Open 2018/Foto dari @INABadminton

Tambahan satu gelar ini melengkapi koleksi sembilan gelar Super Series sejak menjuarai Malaysia Super Series tahun 2013 hingga gelar terakhir sebelumnya di ajang Dubai Super Series Finals tiga tahun silam.

Seperti Owi dan Butet, Daddies ke final setelah memenangkan perang saudara menghadapi Angga Pratama/Rian Agung Saputro dengan skor 21-16, 21-13. Kematangan menjadi pembeda. "Magic" Hendra di depan net membuat lawan-lawannya tak berkutik.

Sadar tak lagi punya stamina mumpuni, ia hanya perlu memainkan jurus pamungkas. Ia tak perlu mengeluarkan banyak energi, tak seperti pasangan muda yang royal melancarkan smes. Menaruh bola dengan santai di tempat-tempat tak terjangkau lebih dari cukup meraih poin.

Hendra dan Ahsan/Twitter.com/INABadminton
Hendra dan Ahsan/Twitter.com/INABadminton
Mantan pasangan nomor satu dunia tidak hanya menyelamatkan wajah Indonesia di turnamen ini. Keduanya juga menunjukkan semangat dan dedikasi yang belum juga memudar. Sepanjang tahun ini mereka sudah ambil bagian di delapan turnamen. Hasilnya, dua kali menjadi semifinalis yakni di India S500 dan German S300 dan dua gelar juara. Selain Singapore Open, pasangan yang kini menghuni rangking 29 dunia adalah kampiun Malaysia International Challenge.

Bila Indonesia mampu membawa pulang satu gelar, China justru kembali dengan tangan hampa. Ren Xiangyu/Ou Xuanyi mengikuti jejak Gao Fangjie yang gagal memenangkan perebutan gelar tunggal putri menghadapi Sayaka Takahashi. Kekalahan 25-23 dan 21-14 itu membuat nasib Negeri Tirai Bambu kali ini seperti Indonesia Open pekan sebelumnya.

Daddies dengan gelar juara Singapore Open 2018/Foto dari @INABadminton
Daddies dengan gelar juara Singapore Open 2018/Foto dari @INABadminton
Sementara itu Jepang terus menjaga tren positif di kancah bulu tangkis dunia. Selain gelar dari tunggal putri, Negeri Sakura juga menguasai sektor  ganda putri. Yukiko Takahata/Ayako Sakuramoto memenangkan perang saudara menghadapi Nami Matsuyama/Chiharu Shida. Pasangan nomor 20 dunia ini menang rubber set, 16-21, 24-22, 21-13. Di babak semi final Yukiko/Ayako menghempaskan unggulan pertama dari Thailand, Jongkolpan/Rawinda.

Kemenangan ini menjaga rekor kemenangan nyaris 100 persen di BWF World Tour tahun ini. Kecuali runner-up Osaka IC, pasangan ini selalu keluar sebagai juara masing-masing di Swiss Open Super300, New Zealand Open Super300, Australia Open Super300, dan Canada Open Super100.

Seperti Jepang di ganda putri, begitu pula Taiwan di tunggal putra. Chou Tien Chen dan Jen Hao Hsu menguasai partai final. Chou membuktikan senioritas dan statusnya sebagai unggulan pertama dengan kemenangan straight set, 21-13, 21-13.

Akhirnya, Singapore Open kali ini sedikit banyak memberikan awasan bagi para pemain Indonesia jelang Asian Games, yang akan berlangsung setelah Kejuaraan Dunia, 30 Juli hingga 5 Agustus nanti! Semoga Owi dan Butet bisa mewujudkan harapan masyarakat Indonesia, menyumbang satu dari tiga target medali emas!

N.B

Hasil final #SingaporeOpen2018:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun