Euforia Asian Games akan jauh lebih terasa bila kita bertandang ke Kantor Kelurahan Koja yang terletak di Jakarta Utara. Selain pernah pernik seperti umbul-umbul, baliho, dan spanduk yang tertata di halaman, akses masuk pun mendapat sentuhan serupa. Kehadiran mural Asian Games di Jalan Inspeksi Kali Sindang menambah kuat kesan semarak.
Dengan tanpa mengurangi jiwa kreativitas dan semangat inisiatif, patut diperhatikan aspek estetika. Jangan sampai upaya dekoratif itu justru mengganggu pandangan dan menjadi sampah visual. Beberapa kasus bisa dijadikan pertimbangan.
Pertama, bila melintas di depan kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pandangan mata kita akan bertumbukkan dengan deretan spanduk yang dipasang berjejer sepanjang pagar. Penataan yang kurang diperhatikan membuat pagar terlihat semrawut. Bila ditata secara baik, tidak harus dibentangkan dan diikat di pagar, akan lebih elok.
Bukan pipa atau material lain, melain sebilah bambu yang dijadikan tiang. Tidak hanya bilah bambu yang menjadi sorotan, bendera yang terlihat usang dan mulai sobekpun semakin memperkeruh polemik.
Pantas tidaknya penggunaan bambu sebagai tiang bendera tentu bisa diperdebatkan. Di kampung-kampung terpencil saban 17 Agustus warga juga mengikat bendera Merah Putih di sebuah bambu atau jenis kayu lainnya. Pemandangan seperti itu masih terjadi di kampung saya. Bedanya, sebelum dipasang bendera, warga terlebih dahulu merapihkan bambu (yang tak dibelah) dan mewarnainya.
Tidak hanya di kampung, di negara lain seperti Jepang pun penggunaan bambu bukan suatu kehinaan. Warga yang memasang bendera-bendera itu di Penjaringan tentu punya alasan tersendiri, sama seperti pemerintah provinsi DKI Jakarta yang tidak mempersoalkannya.
Bila rakyat biasa sudah sedemikian berinisiatif mestinya di tingkat pemerintah baik daerah maupun provinsi semangat serupa bisa lebih tinggi. Patut diakui tidak semua kantor pemerintahan di ibu kota terpasang hiasan Asian Games. Dan ada pula pemasangan ornamen, seperti disinggung sebelumnya, yang bisa mengundang komentar.