Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Prancis Versus Belgia, Duel Tetangga yang Menyejarah

10 Juli 2018   19:02 Diperbarui: 10 Juli 2018   22:26 2417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan keandalan di lini tengah, tidak heran bila Belgia lebih kerap menyerang dari sayap. Dengan prosentase 36 persen dari kiri, 38 persen dari kanan dan 26 persen dari tengah, Belgia menjadi salah satu tim dengan pola serangan yang fleksibel dan merata dari segala lini.

Satu-satunya tantangan Belgia adalah pertahanan. Namun mereka memiliki Thibaut Courtois yang tampil menawan saat mengalahkan Brasil dengan skor 2-1. Belgia sudah kebobolan lima gol. Namun sebagian besar terjadi di fase grup, yakni kemasukan 2 gol saat menghadapi Tunisia. Namun seiring performa Belgia yang semakin membaik, kekuarangan ini bisa ditambal dengan keunggulan di lini tengah dan depan.

Situasi serupa tak jauh berbeda dengan Prancis. Les Blues memiliki sederet pemain tengah mumpuni seperti Paul Pogba dan N'Golo Kante. Selain itu mereka memiliki Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe untuk membangun serangan. Dengan formasi 4-2-3-1 seraangan Prancis menyasar Olivier Giroud di lini depan dan didukung pula oleh Benjamin Pavard dan Lucas Hernandez yang siap bergerak dari lini belakang.

Didier Deschamps memimpin skuad Prancis dalam salah satu sesi latihan jelang pertandingan semif final menghadapi Belgia/www.thesun.co.uk
Didier Deschamps memimpin skuad Prancis dalam salah satu sesi latihan jelang pertandingan semif final menghadapi Belgia/www.thesun.co.uk
Pola serangan Prancis hampir sama dengan Belgia, bergerak dari sisi sayap. Selain itu keduanya juga sama-sama membangun tim dengan bertumpu pada lini tengah. Dibanding Belgia, pertahanan Prancis sedikit lebih stabil. Kehadiran Raphael Varane dan Samuel Umtiti sangat vital di jantung pertahanan untuk menambal keraguan terhadap kiper utama sekaligus kapten tim, Hugo Lloris.

Giroud yang menjadi striker tunggal kurang mencolok. Ia tenggelam di balik Griezmann dan Mbappe yang telah menyumbang 6 dari sembilan gol timnya. Didier Deschamps tetap memberi tempat ini kepada striker 31 tahun itu untuk memanfaatkan kelebihan fisiknya. Namun minimnya efektivitas striker Chelsea itu membuat kita bertanya-tanya. Apakah di laga krusial ini, Deschamps akan kembali memberi tempat kepada mantan pemain Arsenal itu?

Ada hal lain yang lebih menarik dinanti. Melihat para pemain terbaik kedua tim saling beradu. Terutama bagaimana mereka memenangkan pertarungan di lini tengah dan mengamankan lini belakang dari serangan para bintang lawan. Dengan kekuatan yang seimbang, penentu di pertandingan ini antara lain pada strategi yang dipakai. Siapa di antara Martinez dan Deschamps yang lebih cakap membaca situasi? Begitu pun siapa dari antara para pemain yang akan tampil sebagai pembeda? Apapun itu yang pasti pertandingan ini akan semakin memperpanjang sejarah di antara kedua negara bertetangga ini.

Pastikan, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun