Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Brasil, Raksasa Mapan yang Terkapar di Kazan

7 Juli 2018   09:18 Diperbarui: 7 Juli 2018   13:39 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gabriel Jesus, salah satu pemain Brasil yang kurang bersinar di Piala Dunia 2018/Dailymail.co.uk

Sikap itulah yang kemudian memperjelas datangnya malapetaka. Musibah setelah 393 hari tak pernah kalah, meski isyarat akan hal ini cukup jelas terbaca. Ketika mereka merasa mapan semestinya pada saat itu mereka menjadi lebih waspada. Apa yang tidak pernah mereka alami harus menjadi alarm untuk berjaga-jaga.

Selama di Rusia, Brasil hampir tidak pernah mengalami tantangan berarti. Nama-nama besar dan popularitas mereka hampir menutupi pekerjaan rumah yang sebenarnya diperlihatkan Jesus hari ini. Justru ketika mereka lengah, petaka itu datang yang mencapai puncak ketika gerak cepat Romelu Lukaku dituntaskan sepakan terarah De Bruyne yang merontokkan gawang Alisson Becker.

Ketika petaka itu terjadi Brasil pun terjaga. Sayang kesadaran itu terlambat. Belgia bukan Kosta Rika! Dominasi tidak selalu identik dengan kemenangan.

Statistik pertandingan Brasil versus Belgia/www.foxsports.com
Statistik pertandingan Brasil versus Belgia/www.foxsports.com
Peluang juara

Kemenangan ini membuat harapan pada Belgia semakin kuat. Generasi emas Belgia yang berpeluang mencapai klimaks. Mereka akan menghadapi Prancis yang beberapa jam sebelumnya memulangkan satu dari dua wakil Amerika Latih yang tersisa, Uruguay.

Pertandingan semi final ini sedikit banyak akan mempertontonkan pertunjukkan serupa hari ini. Kedua tim sama-sama memiliki sederet pemain bintang. Keduanya pun sudah sama-sama melewati sejumlah ujian. Keduanya sama-sama menyandang status unggulan.

Bila demikian apa yang bakal menjadi pembeda pertandingan nanti? Selain mental, juga kejelian dan kecerdasan taktikal. Dari segi mental, para pemain Belgia sedikit lebih teruji, seperti usia rata-rata pemain mereka. Namun semangat yang menyatu dengan jiwa muda Prancis bisa menjadi api.

Martinez dan para pemain Belgia harus belajar dari pertandingan hari ini. Belajar dari kepongahan Tite dan kealpaan para pemain Brasil. Belajar untuk tidak tinggal tetap dalam kemapanan!

Akhirnya, setelah kepulangan Uruguay, tidak ada lagi wakil Amerika Selatan di semi final kali ini. Sama seperti edisi 1934, 1966, 1982 dan 2006. Namun para semifinalis tidak akan tampil begitu saja karena merasa mereka adalah Eropa. Ini Piala Dunia, bukan Piala Eropa!!! Oh ya, pastikan selalu, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!!!

Sejarah kembali berlanjut, kelima kalinya semi final Piala Dunia dikuasai tim Eropa. Siapa yang akan menjadi juara kali ini?? Gambar dari Dailymail.co.uk
Sejarah kembali berlanjut, kelima kalinya semi final Piala Dunia dikuasai tim Eropa. Siapa yang akan menjadi juara kali ini?? Gambar dari Dailymail.co.uk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun