Meski begitu Korea dan Denmark berpeluang lolos dari fase grup. Keduanya tergabung di Grup C bersama Rusia dan Mauritius yang nota bene bukan lawan sepadan.
Jangan melupakan Thailand! Selain bertindak sebagai tuan rumah, mereka memiliki sejumlah keunggulan. Di satu sisi, Thailand sedang dalam kondisi terbaik dengan mantan pemain nomor satu dunia Ratchanok Intanon.
Intanon akan disokong oleh para pemain tunggal yang berada di lingkaran 24 besar dunia seperti Nitchaon Jindapol, Busanan Ongbamrungphan dan Pornpawee Chochuwong. Di sektor ganda Thailand akan mengandalkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, Sapsiree Taerattanachai/Puttita Supajirakul dan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong. Dua dari pasangan tersebut kini berada di jajaran 14 besar dunia.
Di sisi lain, Thailand memiliki Rexy Mainaky. Ia adalah sosok pelatih berpengalaman yang sebelumnya menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. Dengan segala pengalamannya, ia akan menghadirkan kejutan kepada para unggulan.
Dalam keterangannya, Rexy mengatakan timnya telah mempersiapkan diri dengan baik dan berambisi menjadi juara. Target pertama mereka adalah lolos dari Grup B yang ditempati Taiwan, Jerman, dan Hong Kong. Thailand berpeluang lolos ke delapan besar dengan mendapat perlawanan dari Taiwan yang diperkuat juara dunia dan peringkat satu, Tai Tzu Ying. Selanjutnya mereka akan menanti hasil undian untuk bertarung ke babak selanjutnya.
Akhirnya, kekuatan China dan Jepang memang tidak bisa disangkal. Namun tak bisa dipungkiri mereka pun berada dalam tekanan. Turnamen ini tak akan kehilangan daya tarik karena tim-tim lain juga memendam hasrat yang sama: membuat kejutan dan menjadi juara.
Seperti kata Rexy, menjadi juara juga tergantung pada sikap para pemain menghadapi turnamen ini, terutama dari para pemain bintang. "Jika pemain top menunjukkan sedikit kegelisahan, itu akan memberi tekanan pada anggota tim lainnya."
Mari menyaksikan panggung kegelisahan di Impact Arena!
N.B
Baca juga ulasan sebelumnya tentang persaingan di Piala Thomas 2018 di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H