Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Li Xuerui dan Panggung Kegelisahan Para Pemain Top di Piala Uber 2018

20 Mei 2018   16:58 Diperbarui: 21 Mei 2018   09:35 2719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Li bisa jadi menjadi tunggal keempat China di Piala Uber kali ini. Pemain yang kini berusia 27 tahun itu ikut andil mengatar China menjadi juara edisi sebelumnya.

Li yang menjadi tunggal pertama menyumbang satu dari tiga poin kemenangan atas Korea Selatan di partai final. Saat itu Li mengalahkan Sung Ji Hyun dalam pertarungan rubber set.

Kehadirannya menyuntikkan semangat kepada para penerusnya. Sekaligus mempertebal kepercayaan diri sebagian besar pemain muda. Mereka tentu berada dalam tekanan yang tidak kecil.

Pasalnya China memiliki sejarah yang bagus di Piala Uber. China selalu mencapai babak final sejak 1984 dengan 14 gelar yang berhasil diraih. Tentu tidak mudah bagi para pemain muda bersaing untuk terus menjaga tradisi dan rekor bagus itu.

Selain sumbangsih moril, Li bisa menjadi kartu truf di saat-saat krusial. Gelar pertama di China Masters bulan lalu menandai kembalinya Li ke pentas bulu tangkis dunia. Sekaligus bukti Li siap membantu China mempertahankan Piala Uber.

China menjadi juara Piala Uber 2016/gambar bwfbadminton.com
China menjadi juara Piala Uber 2016/gambar bwfbadminton.com
Meski begitu pelatih China, Xia Xuanze, tak terlalu yakin dengan peluang timnya. Dibandingkan tim putra yang menempati unggulan pertama, Li dan kawan-kawan berada dalam baying-bayang kebangkitan Jepang.

Sebaliknya, kepada laman resmi turnamen, bwfthomasubercups.com, kepala pelatih Park Joo Bong mengatakan Jepang adalah favorit. Timnya memiliki kekuatan yang merata baik di sektor tunggal maupun ganda. Sederet pemainnya berada di jajaran elite dunia.

Namun demikian Park tetap waspada. Ambisi untuk menjadi juara setelah menanti selama 37 tahun jangan sampai membuat mereka terlalu percaya diri. Park mengatakan saat menjadi juara nyaris empat dekade lalu China tidak terlibat.

Karena itu jejak rekam timnya di pentas ini harus diperhitungkan. "Ya, kami adalah unggulan teratas di Piala Uber dan China adalah unggulan kedua. Standarnya sangat dekat. Cina adalah juara 14 kali."

 Hal senada dikatakan Nozomi Okuhara. Timnya harus berhati-hati dan jangan sampai terlalu percaya diri. Tingginya ekspektasi kepada timnya, demikian juara dunia itu, jangan sampai membuat timnya takabur.

Siapapun yang terpilih dan siapa lawan yang dihadapi setiap pemain wajib mendukung. "Kekuatan tim Jepang adalah setiap anggota tim berada di tingkat atas, jadi tidak peduli siapa yang masuk, kami yakin mereka akan melakukannya dengan baik dan tim akan mendukung mereka," ungkap pemain berusia 23 tahun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun