Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kita Menanti Piala Thomas Kembali ke Tanah Air

19 Mei 2018   21:08 Diperbarui: 19 Mei 2018   22:11 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lin Dan (depan) dan Chen Long menjadi tumpuan tim Piala Thomas China/gambar badmintonplanet.com

Tidak mudah memang untuk melihat dan memberi dukungan bagi tim Indonesia yang akan berlaga di Piala Thomas dan Uber 2018.  Event akbar yang tak ubahnya "Piala Dunia" bulu tangkis itu hanya bisa kita saksikan melalui live streaming dan televisi berbayar.

Tidak ada, bisa jadi belum ada, televisi swasta nasional yang berencana menyiarkan secara langsung perhelatan di Impact Arena, Bangkok, Thailand sejak Minggu, 20 Mei hingga 27 Mei 2018.

Meski tidak sedikit penggemar bulu tangkis di Indonesia, kita tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan kekuatan media dengan serba pertimbangan yang kadang tak bisa dipahami orang kebanyakan.

Yang bisa kita lakukan hanyalah berharap ada stasiun televisi swasta yang berbaik hati menayangkannya. Tentu ada harga yang harus dibayar untuk itu. Setidaknya mereka akan melihat sejauh mana sepak terjang para srikandi dan pangeran bulu tangkis Indonesia. Apakah formasi tim Thomas kali ini kurang meyakinkan untuk diliput?

Ah tak ada gunanya berkeluh kesah. Toh kita bisa memanfaatkan sejumlah saluran alternatif untuk melihat perjuangan Hendra Setiawan, Greysia Polii dan kawan-kawan.  

Mari kita bicara peluang mereka, khususnya tim Thomas Indonesia. Mampukah Hendra Setiawan dan kolega membawa pulang trofi kejuaraan yang diinisiasi oleh mantan pebulutangkis Inggris, Sir George Alan Thomas?

Dua tahun lalu penantian kita selama 16 tahun nyaris mencapai klimaks. Saat itu Piala Thomas hampir saja diboyong dari Kunshan, China, andaisaja Ihsan Maulana Mustofa mampu mengalahkan Hans-Kristian Vittinghus di tunggal ketiga partai kelima.

Kekalahan tipis 2-3 dari Tim Dinamit membuyarkan harapan penggemar bulu tangkis di Indonesia, sebaliknya mendatangkan suka cita bagi bulu tangkis Eropa yang menantikan gelar juara sejak edisi pertama digelar.

Denmark menjadi kampiun Piala Thomas 2016/foto AFP
Denmark menjadi kampiun Piala Thomas 2016/foto AFP
Apakah skenario serupa akan kembali berulang? Kemungkinan besar tidak. Situasi, baik internal maupun peta kekuatan secara keseluruhan sudah berubah. Denmark boleh saja masih mengandalkan kekuatan serupa seperti dua tahun lalu, termasuk minus Carsten Mogensen, tandem Mathias Boe. Saat itu pemain spesial ganda putra itu absen karena tengah menjalani pemulihan pasca operasi darurat untuk mengobati ruptur aneurisma aorta di otaknya.

Sebagai ganti pemain peringkat dua dunia itu, kali ini pelatih kepala Tim Thomas Denmark, Kenneth Jonassen memanggil Anders Skaarup. Selebihnya nama-nama seperti Mads Conrad-Petersen, Mads Pieler Kolding, Kim Astrup, dan Mathias Boe ditambah pemain muda yang cukup bersinar Mathias Christiansen akan menjadi andalan di nomor ganda.

Sementara sektor tunggal tumpuan kekuatan masih dibebankan kepada Viktor Axelsen, Anders Antonsen, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, dan pemain senior Jan . Jrgensen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun