Hasil ini tidak lepas dari campur tangan Jeremy Gan. Pada September tahun lalu, pria berusia 39 tahun ini mundur dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM). Ia sempat menangani ganda putra dan ganda campuran Malaysia. Tahun lalu ia sukses mengantar Chan Peng Soon/Goh Liu Ying ke final All England. Lolosnya Chan dan Goh menjadi sejarah tersendiri bagi ganda campuran Malaysia sejak 1955 silam.Â
Sayang di partai final keduanya kandas di tangan pasangan China, Lu Kai dan Huang Yaqiong. Kegagalan tahun lalu akhirnya dibayar lunas tahun ini melalui pasangan non unggulan, Kehadiran Jeremy tentu membuat kekuatan bulu tangkis Negeri Sakura semakin merata. Selain ganda putrid an ganda putra, serta tunggal putri, kini Jepang boleh berharap kebangkitan sektor ganda campuran.
Tai Tzu Ying Pertahankan Gelar
Tai Tzu Ying menghadirkan kebanggaan bagi bulu tangkis Taiwan. Pemain nomor satu dunia ini sukses mempertahankan gelar tunggal putri usai mengalahkan Akane Yamaguchi. Tai hanya butuh 45 menit untuk menyudahi perlawanan pemain Jepang dalam dua game langsung 22-20 dan 21-13.
Kesuksesan Tai mempertahankan gelar menjadikannya sebagai pemain pertama yang yang melakukan hal ini dalam 10 tahun terakhir. Pemain pertama yang melakukannya adalah Xie Xingfang yang malah sukses mengukir hattrick dalam rentang 2005 hingga 2007.
Munculnya Tai dan para pemain lainnya menggerus dominasi China sejak beberapa tahun terakhir. Di pentas All England, Negeri Tirai Bambu sudah tidak lagi superior. Terakhir kali China menjadi juara pada 2014 melalui perang saudara antara Wang Shixian dan Li Xuerui.Â
Shixian sekaligus menjadi tunggal putri China terakhir yang tampil di final pada 2016 saat dikalahkan Nozomi Okuhara. Setelah generasi Wang Yihan, Shixian dan Xuerui, China belum lagi mendapatkan penerus. Su Yu, He Bingjao hingga semi finalis All England tahun ini, Chen Yufei masih  harus berjuang keras untuk bersaing di papan atas.
Pesona Shi Yuqi
Sekalipun gagal di tunggal putri, China masih menjaga nama di sektor tunggal putra. Kali ini China mengunci gelar juara setelah terjadi final sesama rekan senegara. Pemain senior Lin Dan meladeni penerusnya Shi Yuqi. Lin Dan yang masih tampil energik berusaha mengunci gelar di pertandingan final ke-10 sepanjang kariernya. Namun Yuqi bermain agresif dan mampu mengimbangi Super Dan.
Teknik dan pertahanan tangguh Super Dan berhasil ditembus dengan smes-smes keras. Shi yang sempat mendapat perawatan usai mengalami pendarahan pada bagian lutut berhasil mendikte permainan di set ketiga. Setelah bertarung selama 1 jam dan 14 menit, Shi pun mengunci gelar juara. Skor akhir pertandingan ini 21-19, 16-21, 21-9.