Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tahun Terbaik Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya

18 Desember 2017   07:28 Diperbarui: 18 Desember 2017   09:27 4739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai final ini mengingatkan kita pada laga final Kejuaraan Dunia 2017 antara Sindhu menghadapi pemain Jepang lainnya, Nozomi Okuhara. Kedua pemain terlihat ngos-ngosan di lapangan setelah beradu dalam tempo sekian lama.

Akane Yamaguchi (kanan) dan Sindhu di podium tertinggi DSSF 2017/@antoagustian
Akane Yamaguchi (kanan) dan Sindhu di podium tertinggi DSSF 2017/@antoagustian
Kali ini Yamaguchi yang dijuluki "si bola bekel" tidak hanya menunjukkan skill sebagai salah satu pemain muda terbaik, juga mempertontonkan semangat pantang menyerah. Di babak semi final misalnya, pemain berusia 20 tahun itu mampu mengejar ketertinggalan setelah tertinggal jauh dari pemain Thailand, Ratchanok Intanon. Yamaguchi menunjukkan sesuatu yang dicari dari para pemain muda Indonesia saat ini hingga akhirnya mengantongi tiket final setelah membungkam Intanon 17-21 21-12 dan 21-19.

Sementara Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto mengunci gelar ganda putri setelah memenangkan perang saudara menghadapi Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Juara India Open dan runner-up Denmark Open 2017 itu menang 21-16, 21-15. Kedua pasangan ini sepertinya sudah siap menjadi suksesor bahkan cepat atau lambat akan menyingkirkan seniornya Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi. Dari turnamen superseries finals kali ini bisa dilihat seperti apa kekuatan sektor putri Jepang saat ini, bukan?

Ganda putri Jepang menjadi kekuatan baru dunia/bwfbadminton.com
Ganda putri Jepang menjadi kekuatan baru dunia/bwfbadminton.com
Viktor Axelsen membuktikan diri sebagai tunggal terbaik dunia. Ia mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan Lee Chong Wei, 19-21 21-19 dan 21-15. Ini menjadi kemenangan ketiga Axelsen dalam tiga pertemuan terakhir menghadapi pemain senior Malaysia itu. 

Sekaligus menjadi gelar super series keempat dalam karier pemain Denmark itu setelah Dubai Super Series 2016, India Open 2017 dan Japan Open 2017.

Axelsen dan para pemain muda lainnya telah mengubah peta persaingan di nomor tunggal putra. Sebelumnya Lee Chong Wei, Lin Dan dan Chen Long, saatnya bergeser ke Axelsen, Srikanth Kidambi, Shi Yuqi, dan tak ketinggalan Kento Momota yang baru saja kembali. Semoga para pemain muda Indonesia seperti Anthony Ginting dan Jonatan Christie bisa ikut serta didalamnya!

Axelsen (kanan) juara tunggal putra DSSF 2017/@antoagustian
Axelsen (kanan) juara tunggal putra DSSF 2017/@antoagustian
China membawa pulang satu gelar juara dari nomor ganda campuran. Seperti Axelsen di tunggal putra, Zheng Siwei/Chen Qingchen melakukan hal yang sama di nomor ini. Keduanya sukses pertahankan gelar usai menyingkirkan Tang Chun Man/Tse Ying Suet 21-15, 22-20. Siwei dan Qingchen pun menebus kegagalan di pertemuan sebelumnya dan membuktikan diri sebagai pasangan terbaik dunia.

Pasangan China (kiri) merebut gelar ganda campuran Dubai SSF 2017/bwfbadminton.com
Pasangan China (kiri) merebut gelar ganda campuran Dubai SSF 2017/bwfbadminton.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun