Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tahun Terbaik Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya

18 Desember 2017   07:28 Diperbarui: 18 Desember 2017   09:27 4739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang salah dengan hal itu. Lob-lob panjang bukan hal tabu dalam dunia bulu tangkis. Bahkan di sektor putri aksi tersebut lebih kerap terjadi dan memakan waktu lebih lama. Suka tidak suka itu adalah strategi. 

Cara bagaimana memancing lawan keluar dari zona nyaman dan menguras tenaga sebelum akhirnya melancarkan pukulan-pukulan mematikan. Pertandingan itu pun memakan waktu lebih dari satu jam. Marcus dan Kevin sukses "balas dendam" dengan kemenangan 21-10 18-21 21-16.

Drama pertemuan kedua pasangan ini mengingatkan kita pada duel Hendra Setiawan dan Mohamad Ahsan menghadapi Lee/Yoo di ajang serupa tahun 2015. Jejak perjalanan pun persis sama. Hendra dan Ahsan kalah di fase grup namun berhasil mengubah hasil akhir saat kembali bertemu dalam perebutan tiket final.

Tidak hanya itu, di partai final pun situasi tak jauh berbeda. Seperti Hendra dan Ahsan, di final kali ini Marcus dan Kevin menghadapi wakil China. Hasilnya? Sama. Kemenangan dalam situasi antiklimaks. Pertandingan terbaik lebih dulu tersaji di empat besar. Lawan yang dihadapi di partai puncak kurang memberikan perlawanan sepadan, bisa juga pasangan Indonesia benar-benar sedang "on fire" sehingga laga berjalan relatif mudah. Menariknya lagi, Indonesia naik ke podium tertinggi ditemani pelatih yang sama, Aryono Miranat!

Di final kali ini Marcus dan Kevin membuat juara dunia tak berkutik. Zhang Nan dan Liu Cheng tak bisa berbuat banyak meladeni agresivitas The Minions. Kombinasi smash keras dan tipuan-tipuan, perpaduan antara pertahanan yang rapat dan serangan mematikan, plus pleasing terukur membuat pasangan China kelabakan. Laga itu berakhir dalam tempo 39 menit. Kemenangan straight set 21-16 dan 21-15 mengantar The Minions ke podium juara. Super Minions!

Jepang juara umum

Tambahan gelar superseries premier melengkapi koleksi gelar Marcus dan Kevin di semua level turnamen. Trofi Grand Prix, Grand Prix Gold, Super Series, Super Series Premier, Superseries Finals termasuk All England sudah digenggam. Apakah perjuangan mereka sudah paripurna? Tentu tidak.

Usia mereka masih muda. Masih ada tahun-tahun mendatang dengan agenda-agenda menantang. Selain mempertahankan gelar yang diraih tahun ini, keduanya pun ditantang untuk membuktikan tajinya di turnamen antarbangsa. 

Asian Games dan Kejuaraan Dunia, dua turnamen mayor yang menanti keduanya tahun depan. Lebih dari itu Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Tetap menjaga api semangat agar tak padam karena terlalu berpuas diri. Sebaliknya terus menjaga kebugaran dan semakin giat berlatih. Niscaya pencapaian tahun ini bakal berulang lagi.

Dari Dubai, Jepang mengukuhkan diri sebagai kekuatan baru di sektor putri. Negeri Matahari Terbit menggondol dua gelar dari tunggal dan ganda putri. Akane Yamaguchi menggagalkan harapan wakil India, Sindhu PV di nomor tunggal putri setelah melewati pertandingan panjang dan menarik.

Pertarungan antara kedua pasangan muda itu menjadi yang terpanjang di partai final, mendekati satu setengah jam sebelum dikunci Yamaguchi dengan skor akhir 15-21 21-12 dan 21-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun