Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Stop Diperdaya "Kebutuhan Palsu", Saatnya Pakai Produk Dalam Negeri

17 Desember 2017   12:28 Diperbarui: 17 Desember 2017   13:02 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkembangan industri e-commerce Indonesia terpesat di Asia Tenggara (dokpri)

Peluang Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi tahun 2030 (dokpri)
Peluang Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi tahun 2030 (dokpri)
Hal ini mustahil tercapai bila tidak ada sokongan dari semua pihak. Para pelaku usaha (wirausahawan), pemerintah, hingga masyarakat secara keseluruhan perlu bergandeng tangan. Ide-ide kreatif yang terus bermunculan dari para entrepreneur perlu disokong dengan permodalan, fasilitas, promosi dan pasar.

Tidak hanya itu, kata Haris Munandar, "Cintailah produk Indonesia dengan memilikinya."

Saatnya beralih dari produk mancanegara. Waktunya keluar dari kungkungan kebutuhan palsu yang mendewakan gengsi untuk menggunakan hasil karya anak bangsa. Toh produk Indonesia tak lagi kalah bersaing di pasar global. Hanya perlu mengubah mindset dan memperdalam rasa cinta terhadap hasil karya sendiri. Lebih baik menggunakan produk dalam negeri ketimbang demi gengsi nekat membeli produk bekas, bukan?

Narasumber dalam acara Nangkring Kompasiana bersama Kementerian Perindustrian (dokpri)
Narasumber dalam acara Nangkring Kompasiana bersama Kementerian Perindustrian (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun