Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Jejak Air Mata Apriyani Rahayu yang Tertinggal di Thailand

6 Juni 2017   22:12 Diperbarui: 8 Juni 2017   14:32 4108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apriyani Rahayu mendapat pelukan dari Greysia Polii usai memastikan gelar Thailand GPG 2017/@AntoAgustian

Apriyani dan Jauza sudah dua kali dipanggil ke Pelatnas pada 2014 dan 2015. Saat itu mereka masih membela klub Pelita Bakrie, sebelum berpindah ke Jaya Raya Jakarta pada pertengahan 2015. Bersama Jauza keduanya mencatatkan prestasi mentereng di level junior di antaranya juara Singapore International 2015 dan juara Indonesia International Series 2016.

Sebelum berlaga di Piala Sudirman Apri  sudah dipercaya tampil di kejuaraan level super series premier yang dihelat di Birmingham, Inggris. Di turnamen All England itu, Apri berpasangan dengan Anggia Shitta Awanda, pasangan Ni Ketut Mahadewi Istirani sebelumnya.  Bermain di dua ajang prestisius itu menunjukkan kualitas Apri sebagai pemain masa depan.

Jejak air mata

Namun wilayah Lawulo tidak asing sama sekali dengan bulu tangkis. Nyaris di setiap halaman rumah warga terdapat lapangan bulu tangkis, potret yang mudah kita temui di wilayah lain di nusantara. Ani, begitu sapaan manis anak bungsu dari empat bersaudara ini, pun berkenalan dengan bulu tangkis sejak usia 3 tahun.

Bermodalkan raket milik sang ayah yang dibeli di Makassar pada 1983, Ia mulai berlatih. Ayah dan ibunya yang setia menemani sang putri mulai melihat keseriusan dalam diri sang anak. Waktu itu Ani baru akan masuk Sekolah Dasar, demi Ani  ayahnya pun meratakan pekarangan belakang rumah untuk dijadikan lapangan.

Saat usia 7 tahun Ani mulai mengikuti kejuaraan tingkat kecamatan. Setahun berselang, 2006 tepatnya, ia berlaga di tingkat daerah sekaligus seleksi nasional. Hanya mendapat juara dua, Ani gagal dipromosi ke tingkat nasional. Ia kecewa dan menangis. Tetapi semangatnya semakin menjadi-jadi.

Didesak sang anak, Ameruddin pun mencarikan pelatih bulu tangkis dari Kendari. Demi Ani, ayahnya rela menjual motor yang sehari-hari biasa dipakai untuk mengantarnya ke tempat latihan. Tak sampai di situ. Demi mengirimkan sang anak ke sejumlah kejuaraan, Ameruddin rela berhutang.

 “Waktu itu dia sudah sering ikut kejuaraan dan selalu juara. Tapi, karena motor sudah dijual, hanya dua caranya pergi latihan, dia menunggu depan rumah kalau ada motor lewat dia menumpang. Tapi kalau tidak ada, dia lari sampai SKB, jaraknya sekitat 9 kilometer. Dia tidak mengeluh juga. Kan dia juga tomboi, dan kakaknya ikut taekwondo semua dia itu latihan keras seperti laki-laki,” kenang Ameruddin seperti dilansir Kendaripos.fajar.co.id.

Ayah Apriyani Rahayu, Ameruddin memperlihatkan hasil prestasi sang anak/Cr 1/Zonasultra.com
Ayah Apriyani Rahayu, Ameruddin memperlihatkan hasil prestasi sang anak/Cr 1/Zonasultra.com
Tahun 2011, saat duduk di kelas 3 SMP, pertolongan yang dinanti datang. Icuk Sugiarto datang bertandang ke rumahnya. Legenda bulu tangkis Indonesia itu berniat membawa Ani ke Jakarta, berlatih di klub binaannya, Pelita Jaya. Diiringi derai tangis sang ibu, Ani pun diizinkan berangkat.

Petualangan Ani pun berlanjut di ibu kota. Sejak akhir 2011 ia ditempa oleh Icuk di klub yang telah melahirkan sederet juara, sebelum menyebrang ke Jaya Raya pada medio empat tahun kemudian. Sesekali ia pulang ke Konawe untuk mengobati rasa rindu pada keluarga.

Dari jauh keluarga menyaksikan Ani berkembang. Sejak di level junior senyum bangga keluarga sudah mengembang. Selain di turnamen level international series, Ani juga sanggup bersaing di Kejuaraan Dunia Junior pada 2014. Berpasangan dengan Rosyita Eka Putri mereka membawa pulang medali perak. Di final keduanya menyerah dari pasangan China yang kini telah menembus jajaran elit dunia, Chen Qingchen/ Jia Yifan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun