Para pihak tegas bersikap dan mengedepankan regulasi ketimbang kepentingantertentu. Publik tentu ingin segera melihat aksi Essien dan Cole di lapanganpertandingan. Tetapi tidak lantas dipenuhi segera sementara ada persoalanprosedural penting yang harus dibereskan.
Saya membayangkan persoalan tenaga kerja asing di dunia sepak bola kita semestinyatidak terjadi bila transfer matching system (TMS) dan international transfercertificate (ITC) di setiap klub berjalan baik. Kerja sama antara klub dan agenpemain juga berjalin baik sehingga sebelum merekrut pemain klub lebih dulu memastikankejelasan dan kelengkapan administrasi.Â
Patut diakui Essien dan Cole menambah buram pesoalan tentang tenaga kerjaasing di Indonesia. Polemik tentang keberadaan tenaga kerja asing di tanah air masihterus terjadi. Ada riak ketidakpuasan dan kecemburuan di sana. Dan tidak bisatidak ini menjadi masalah penting yang harus ditanggapi serius.Â
Essien dan Cole tidak datang sebagai seorang pesepak bola saja. Mereka tidakdatang dengan hanya mengandalkan segala kebesaran masa lalu dan status sebagaimantan bintang di liga top Eropa. Keduanya juga terikat dengan status sebagai orangasing yang mencari kehidupan di tanah air. Siapapun itu yang datang dan melakukanaktivitas di Indonesia harus dipastikan keabsahannya.Â
Jangan sampai euforia sepak bola Indonesia yang sedang membuncah dicederai oleh urusan tetek bengek yang semestinyabisa dibereskan tanpa kegaduhan seperti ini.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H