Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Neville dan Sang Putri yang Lumpuh Otak

1 Maret 2017   09:50 Diperbarui: 1 Maret 2017   20:01 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Phil Neville bersama istri dan kedua anaknya/Dailymail.co.uk

 Ia tidak digandeng agen beken itu sebagai model cacat. Sekali lagi bukan. Ia adalah model pertama yang berbadan kurang sehat yang namanya sudah tercatat dalam sejarah. 

"Saya tidak pernah berpikir saya akan melihat hari ini," ungkap Julie haru.

 “Isabella telah melampaui segala sesuatu yang kita pikir dia tidak akan melakukannya. Saya sangat bersemangat untuk melihat dia mencapai mimpinya. Setelah apa yang dia lalui, dia layak mendapatkan setiap menit ini. Dia mendapatkannya."

Selain menjadi model, Isabella juga bisa belajar seperti remaja normal lainnya. Ia menjadi mahasiswi di salah satu sekolah swasta Inggris di Valencia. Di tempat itu, ia tumbuh cerdas dan bersaing dengan teman-temannya di cabang olahraga seperti lari dan renang. Meski tersedia lift, ia lebih memilih menggunakan tangga seperti teman-temannya.

Seperti ditanamkan orang tuanya, Isabella pun memegang teguh prinsip berjuang menggapai segala sesuatu. “Saya suka mencoba segalanya. Jika mereka bisa melakukannya, saya bisa melakukannya juga."

Sejak 2005 Neville memboyong kelurganya dari Manchester ke Valencia setelah ditawari pekerjaan di sebuah akademi sepak bola bergengsi di sana. Selain menjadi pelatih, Phil juga menjadi pembawa acara di televisi.

Sementara Julie mengelola sebuah toko makanan sebelum pindah ke Spanyol. Saat ini ia menghabiskan hari-harinya merawat anak-anak dan terlibat dalam kegiatan amal. Phil pun diangkat menjadi duta organisasi karitatif, Bliss, yang memberikan pelayanan kepada orang tua dan bayi-bayi abnormal di Inggris.

Saat ini Isabella sedang menjemput impian lain. Beradu lari dengan penderita CP lainnya, dan bisa leluasa mengenakan aneka sepatu yang disukai sehingga tampak lebih feminim. Hanya bisa mengenakan satu jenis alas kaki sesuai alat bantu split yang telah menemaninya selama bertahun-tahun sungguh tak mengenakkan.

N.B

Kisah ini diolah dari  www.dailymail.co.uk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun