Kata-kata sang perawat itu terbukti 13 tahun kemudian. Isabell yang dulu ringkih dan tak berdaya perlahan tetapi pasti tumbuh menjadi remaja yang bahagia dan percaya diri. Tidak hanya berjalan, berlari, menari dan bisa berolahraga, remaja itu terlihat cantik dan modis. Mata hijau, berkulit alabaster, dengan rambut coklat yang menjuntai panjang. Satu impian lainnya baru saja menjadi nyata. Digandeng salah satu agen model top.
Yang terjadi pada Isabelle sekarang adalah hasil perjalanan panjang yang dialuinya, di bawah pendampingan dan kerja keras Phil dan sang istri. Saat berusia lima minggu Isabella membaik. Ia cukup kuat untuk mengambil botol. Seminggu berselang Isabella diizinkan pulang.
Kegembiraan Julie dan Phil segera berubah menjadi ketakutan saat menyadari putrinya tidak berkembang. Putrinya tidak juga bisa duduk. Tersedak saat makan bubur dan muntah 15 atau 20 kali sehari. Selain itu, air liur menggenangi mulut bagian kiri dan terus menetes.
“Aku tahu ada sesuatu yang tidak benar,"tandas Julie. Benar, tepat di usia 18 bulan, setelah melewati berbagai pemeriksaan, Isabella divonis menderita CP, yang menerjang 200 bayi di Inggris setiap tahun.
Sejak itu, Phil dan istrinya harus berani menerima kenyataan bahwa san putri tiak akan bisa berjalan, berbicara dan menjalani hidup secara normal. Para penderita CP akan mengalami kesulitan belajar, mengalami masalah pendengaran dan ketidakmampuan untuk menelan makanan.
"Saya ingat saat itu duduk di atas tangga dan menangis. " kata Julie.
Pukulan itu begitu hebat. “Saya menangis sampai tertidur. Saya terbangun di hari berikutnya. Kemudian saya sadar bahwa saya harus berhenti.”
Berbagai cara pun diambil. Beberapa mainan diletakan di salah satu pojok ruangan untuk memancing Isabella berjalan. Beberapa bulan kemudian mereka menyulan garasi menjadi area bermain.
Setiap hari Julie menghabiskan beberapa jam untuk melatih sang putri berdiri dan menggunakan kakinya. Berbagai usaha itu akhirnya berhasil.
"Tiga tahun dan tiga bulan ia mengambil langkah pertama. Langkah-langkah menandai dimulainya sisa hidup kami,"ungkap Julie.
Saat ini Isabelle memang masih mengalami kesulitan begerak sehingga perlu bantuan alat. Alat yang terbuat dari plastik itu selalu melekat dengannya untuk membantunya bergerak. Saat pemotretan alat tersebut bisa dicopot sementara. Tanpa bantuan alat tersebut ia berjuang untuk beraksi di depan kamera. Dengan percaya diri ia beraksi sesuai instruksi fotografer. Tangan di pinggul, dan menyibak roknya dengan sikap tenang yang elegan.