Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dendam dan Ambisi Menyatu di Final Ideal Djarum Kudus vs Musica Champions

25 Februari 2017   13:07 Diperbarui: 25 Februari 2017   13:22 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol akan menjadi andalan PB Djarum di partai final/Djarumbadminton.com

Berkat Abadi, tim asal Banjarmasih, Kalimantan Selatan diperkuat Tommy Sugiarto, Angga Pratama, Rian Agung Saputro yang berpadu dengan para pemain senior seperti Hendra Setiawan dan Yoo Yeon-seong asal Korea Selatan.

Namun mereka harus mengakui keunggulan Musica berkat sumbangan poin Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Jonatan Christie dan Kim Sa Rang/Lee Yong Dae. Fajar/Rian menang atas Angga/Rian Agung, 21-14 14-2121-19 dalam tempo satu jam; Jonatan membekuk Krisna Adi Nugraha, 21-16 21-12; sementara Kim/Lee menggulung Hendra Setiawan/Yoo Yeon-seong, 21-15 21-17. Satu-satunya poin Berkat Abadi disumbangkan Tommy Sugiarto di partai pertama, menang atas Chou Tien Chen, 21-18 12-21 dan 13-21.

@BulutangkisRI
@BulutangkisRI
Kemenangan atas Berkat Abadi tentu membuat anak asuh Effendy Widjaja makin percaya diri. Ditambah lagi status sebagai juara bertahan sekaligus pengoleksi gelar terbanyak yang diukir dalam tiga edisi terakhir sejak 2013-2015.

Djarum pun memiliki alasan dan motivasi kuat jelang laga final ini. Salah satunya adalah balas dendam atas kekalahan di final sebelumnya demi gelar perdana dari turnamen yang dimulai sejak 2007 silam. Hal tersebut tegas dikatakan Fung Permadi, manajer Djarum Kudus kepada djarumbadminton.com.

"Motivasi di final nanti tentunya kami ingin menuntaskan misi kami untuk bisa juara Djarum Superliga tahun ini.”

Selain bekal semangat, Fung, dan tentu saja pihak Musica, mengaku sudah sama-sama tahu peta kekuatan lawan. Pernah bertemu di tahun-tahun sebelumnya, dan lebih utama lagi, perjalanan sejak fase penyisihan telah memberikan gambaran yang cukup tentang kelebihan dan kekurangan di setiap tim.

Kedua tim memiliki waktu istirahat sehari. Sambil berbagi kesempatan dengan pertandingan final putri, sehari ini menjadi kesempatan berharga mempersiapkan diri baik secara tim maupun perorangan. Menyusun strategi di satu sisi, serta pemulihan (recovery) stamina bagi para pemain di sisi lain, sebelum bertempur di laga pamungkas. Seperti kata Fung, apapun bisa terjadi nanti, karena itu perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Sungguh situasi ini membuat  kami, para penonton semakin tak sabar untuk final ideal ini!

N.B

Laga final beregu putra berlangsung Minggu (26/2) pukul 13.00 WIB. Sementara perebutan posisi ketiga dan keempat dijadwalkan (Sabtu, 25/2), pukul 16.00 WIB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun