Menurut Pak Yusuf, salah satu petugas di Command Center, pusat layanan tersebut memainkan banyak fungsi. Mereka memantau setiap sudut hingga pintu keluar tol dengan total 101 kamera CCTV untuk memantau keadaan lalu lintas. “Bila ada kemacetan dan parkir liar kami akan memerintahkan petugas untuk segera mengurai.”
Selai itu berfungsi untuk merekam setiap kejadian baik itu lalu lintas maupun bila terjadi tindak pidana kepada pihak berwajib. “Fungsi lainnya adalahemergencydengan kehadiranpanic button.Selain itu melakukan pengawasan terhadap aset manajemen seperti kasir, brangkas hingga pengolahan air.
Di samping itu bertujuan untuk mengawasi setiap kejadian darurat seperti bila sesewaktu air danau meninggi.
“Terbaru adalah untuk memantau shuttle bus. Para penumpang yang mencari shuttle bus bisa menghubungi kami melalui telepon atau menggunakan panic butto,”ungkap Pak Yusuf terkait Suteraloop yang juga bisa dipantau melalui www.shuttle.alam-sutera.com atau via aplikasi android.
Pak Yusuf juga memastikan bahwa sesuai standar prosedur setiap pertolongan akan langsung diberikan kurang dari 10 menit.
Alam Sutera hadir dengan konsep modern. Namun warganya tida dikondisikan untuk menjadi individualis dan mengisolasi diri. Setiap rumah yang ada tidak dikelilingi pagar pembatas sehingga memudahkan proses interaksi.
Interaksi sosial itu bisa tercipta tidak hanya dengan mendesain bangunan yang terbuka. Lingkungan alam sutera yang terbuka untuk masyarakat sekitar dinilai sebagai modal penting untuk membangun keamanan sosial.
Selain menjadi tempat berkumpulnya masyarakat pada hari tertentu, di kalangan internal juga berdiri sejumlah komunitas seperti Alam Sutera Resident Community dan Alam Sutera Cycling Club. Event-event bersama rutin digelar seperti Jakarta Meet Up 2016 dan Tangerang Crazy Runner.
Selain itu ada lomba marawis yang mulai digalakan beberapa tahun terakhir. Bahkan anak-anak yang bersekolah di sana pun diarahkan untuk membangun toleransi dan jiwa sosial dengan berkunjung ke tempat ibadat berbeda.