Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Alam Sutera, Mengedepankan Wawasan Lingkungan dengan Serba Keunggulan

19 Februari 2017   23:58 Diperbarui: 20 Februari 2017   00:38 2078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan selebar delapan meter dengan pepohonan sebagai "layer" di kiri dan kanan jalan/foto Thurneysen Simanjuntak

Alam Sutera memiliki Downtown Lake sebagai salah satu area terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk berolahraga dan bersantai bersama keluarga/facebook Alam Sutera
Alam Sutera memiliki Downtown Lake sebagai salah satu area terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk berolahraga dan bersantai bersama keluarga/facebook Alam Sutera
Suteraloop, bus mini dengan desain unik yang menjadi moda transportasi umum di Alam Sutera mengantar kami menjelajahi Alam Sutera.Petualangan bertitik start dari depan Mall Alam Sutera yang berdiri sejak 12 Desember 2012. Di pusat perbelanjaan raksasa itu hadir ratusan penyewa besar atau tenantseperti jaringan toko serba ada, Sogo, jaringan toko buku Gramedia dan masih banyak lagi. Terhitung ada sekitar 200 tenantsaat ini hadir di Alam Sutera.

 Tak jauh dari situ di sisi kiri berdiri bangungan berbentuk persegi panjang dengan tulisan besar IKEA.  Berlokasi di Jl. Jalur Sutera Boulevard jaringan toko furnitur Skandinavia itu menancapkan diri pertama kali di Indonesia sejak Oktober empat tahun lalu. Di wilayah sekitar itu berdiri berbagai bangunan komersial, baik yang sudah jadi maupun yang sedang dalam proses. Beberapa yang sedang dalam proses seperti Universitas Bunda Mulia dan kantor pusat Alfa Mart.

Melewati jalanan lebar tak terasa kami sampai di kawasan perumahan. Residensial yang merupakan bisnis utama benar-benar diperhatikan. Perubahan tren hunian terus diikuti sehingga terlihat perbedaan antara hunian di kawasan selatan dan utara.

Beberapa klaster yang hadir kemudian di utara dibangun dekat dengan area komersial. Selain itu mengambil konsep super klaster yang terdiri dari banyak klaster yang lebih kecil seperti Sutera Sitara yang memiliki lima klaster kecil bernama Sutera Sitara Leora, Orlanda, Jingga, Pelangi dan Mentari.  Rata-rata satu klaster diisi 150 sampai 250 rumah.

Beberapa tahun mendatang akan hadir klaster dengan konsep “pedestrian walk” mengadopsi hunian yang sangat populer di Singapura. Bangunan akan menempel langsung dengan area pejalan kaki.

Baik di utara maupun di selatan dilengkapi fasilitas bersama baik untuk sarana olahraga seperti kolam renang atau lapangan basket, maupun ruang serba guna yang bisa dipakai untuk acara musyawarah warga atau acara ulang tahun. Bedanya di selatan fasilitas umum tersebut terletak di luar klaster sementara di utara langsung berada di dalam klaster.

Clean dan green

Melintasi jalan selebar delapan meter sama sekali tidak terlihat kotoran maupun sampah berserakan. Beberapa tenaga kebersihan rutin bekerja untuk memastikan kebersihan lingkungan tetap terjaga, seperti yang ditemui pagi itu.

Berbeda dengan hunian kebanyakan, di Alam Sutera sama sekali tidak ditemukan bak sampah di depan rumah. Hal tersebut sengaja dibuat selain untuk menciptakan lingkungan yang bersih juga untuk menumbuhkan kesadaran penghuni untuk bertanggung jawab dengan sampah yang dihasilkan. Setiap pagi akan ada petugas kebersihan yang mengitari rumah-rumah untuk mengambil sampah.

Di Alam Sutera kebersihan benar-benar diperhatikan. Selain terkait sampah, lingkungannya juga benar-benar hijau. Pohon-pohon rindang terhampar di sepanjang kiri-kanan jalan. Berbaris rapi, pohon-pohon raksasa yang telah berusia belasan tahun itu tetap terjaga dan didata dengan sistem penomoran. Satu kesatuan membentuk penutup yang menyerupai terowongan hijau. Tak heran di salah satu sisi jalan dikenal sebagai “terowongan hijau” atau green tunnel.

Deretan pohon-pohon seperti ekaliptus, aneka pinus, dan trembesi berperan besar untuk menciptakan keteduhan. Tidak hanya sekadar memayungi dari panas matahari, kehadiran pohon trembesi berperan penting untuk menjaga iklim mikro. Ia berperan sebagai “layer” kedua di atas bumi untuk menyerap panas matahari sebelum sampai ke bumi, begitu juga sebaliknya sebelum ke atmosfer lebih dulu diserap kanopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun