Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Real Madrid, Heroisme Berbuah Prestasi

13 Januari 2017   17:13 Diperbarui: 13 Januari 2017   17:23 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat, 13 Januari 2017. Stadion Ramon Sanchez Pizjuan. Danilo salah mengantisipasi umpan silang Pablo Sarabia dari sisi kanan pertahanan Real Madrid sehingga bola mengarah ke gawang sendiri. Tuan rumah Sevilla pun mendapat gol cepat. Laga baru berjalan 10 menit.

Selepas babak kedua, tepatnya menit 48 Madrid baru bisa menyamakan kedudukan.Solo runMarco Asensio dari garis belakang hingga menembus gawang tuan rumah. Pemain pinjaman dari Inter Milan, Stevan Jovetic kembali membawa tuan rumah unggul. Menit ke-77 Vicente Iborra berhasil menyambar bolareboundhasil tendangan keras Samir Nasri yang tak mampu diselamatkan Kiko Casilla. Sevilla balik memimpin dua gol.

Apa yang terjadi kemudian? Sergio Ramos mencetak penalti a la Panenka, ganjaran atas pelanggaran Matias Kranevitter pada Casemiro di kotak terlarang. Pemain pengganti, Karim Benzema memanfaatkan waktu injury time untuk mencatatkan namanya di papan skor. Tak kalah dengan Asensio, striker asal Prancis itu pun mencetak gol indah, bermula dari proses cantik, berlanjut dengan liukan melewati tiga pemain Sevilla hingga “menggagahi” David Soria.

Hasil imbang sudah lebih dari cukup bagi Madrid ke perempat final Copa del Rey dengan keunggulan agregat 6-3. Tidak hanya tiket delapan besar yang membanggakan armada Zinedine Zidane, hasil imbang sekaligus mencatatkan tim ibu kota Spanyol itu di lembaran sejarah La Liga.

Sejak kalah dari Wolfsburg di Liga Champions musim lalu, laju tim berjuluk Los Blancos itu tak bisa dihentikan tim manapun. Di segala kompetisi, Sergio Ramos dan kolega tak pernah kalah hingga kini menginjak 40 pertandingan. Dengan statistik, 30 kali menang dan 10 seri, Madrid melewati rekor Barcelona sebagai tim dengan rekor tak terkalahkan terpanjang.

Lantas, apa yang membuat Madrid sedemikian perkasa? Perpaduan pemain muda dan senior yang kian klop tentu saja. Pertandingan kontra Sevilla ini, Madrid pun menggantungkan harapan kepada para pemain muda. Tidak ada nama pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo di daftarline up.Begitu juga gelandang tangguh, Luka Modric. Keduanya sengaja diistirahatkan. Mungkin saja tabungan tiga gol sebelumnya membuat Zidane bisa memberi tempat lebih kepada pemain muda seperti Mariano Mejia dan Marco Asensio.

Meski demikian hampir tak terlihat celah yang membuat keberadaan pemain muda, atau setidaknya pemain pengganti mengganggu permainan. Bukti bahwa formasi yang diturunkan Zidane selama 40 laga itu tak mendatangkan celaka.

Bila mengamati pertandingan dini hari tadi, ada satu kemiripan dengan laga yang dimainkan pada April lalu kontra Rayo Vallecano. Pada kedua laga itu, Madrid lebih dulu tertinggal dua gol atau lebih. Saat menghadapi Rayo, Madrid lebih dulu kebobolan dua gol di 15 menit pertama. Namun mereka berhasil mengejar ketertinggalan menutup laga dengan keunggulan 3-2.

Seperti pertandingan kali ini, di laga itu Ramos tampil sebagai salah satu pahlawan. Total kapten timnas Spanyol itu telah mencetak empat dari 14 gol Madrid selama periode tak terkalahkan.

Apa yang bisa dikatakan dari dua laga ini? Kalau bukan karena semangat pantang menyerah, maka jalan cerita tidak seperti saat ini. Heroisme para pemain menjadi kunci penting kedigdayaan “Si Putih” yang musim lalu tampil sebagai raja di Eropa dan dunia.


Tampil perkasa dilandasi kepercayaan diri dan semangat pantang menyerah. Seperti tercermin dari pernyataan Marcelo seusai menghadapi Sevilla. Kepada Gol TV, bek asal Brasil itu mengaku bahwa kesabaran menjadi kunci. Mereka tidak pernah ragu dalam setip kesempatan.

“Kami memiliki kesabaran. Pertandingan berlangsung 90 menit dan kami bermain baik secara keseluruhan,”tandas wakil kapten itu seperti dikutip dari www.espnfcasia.com.

Ya, kesabaran yang berpelukan dengan jiwa pantang menyerah. Setiap pemain menanggalkan ego, meski sulit berlaku pada Ronaldo, untuk tunduk dan patuh pada suara sang pelatih. Sejak memimpin ruang ganti dan tempat latihan Madrid, Zidane telah memberikan warna berbeda, dan tentu saja kesegaran baru dalam pola relasi antara pemain dan pelatih. Walau tentang hal terakhir ini tidak berjalan mulus karena sebagai sebuah tim besar mengendalikan banyak pemain bintang bukan perkara mudah. Mungkin baru Sir Alex Ferguson yang berhasil menjaga posisinya dari tekanan dan pesona para pemain selama masa kepelatihannya di Manchester United.

Tren positif ini menjadi modal berharga Madrid untuk terus memantapkan diri sebagai raksasa sepak bola dunia. Mengulangi, bahkan melampaui pencapaian musim lalu bukan target mustahil. Nyaman di Liga Champions, memimpin di La Liga, dan terus melaju di Copa del Rey. Itulah Madrid saat ini.

Sambil memburu trofi, Madrid masih berpeluang menyamai pencapaian Juventus dalam hal reor tak terkalahkan. Di lima liga akbar di Eropa, Juventus memiliki catatan kemenangan terpanjang yang diukir semasa Antonio Conte, pelatih Chelsea saat ini, pada musim 2011/2012.

Bila terus mempertahankan api heroisme itu, menghindari tiga kekalahan bukan hal sukar. Bisa menyamai catatan 43 kemenangan beruntun Si Nyonya Besar saat kembali ke kandang Sevilla akhir pekan nanti, menjamu Malaga (21/01) berikut Real Sociedad (29/01) di pentas La Liga, bahkan melamapuinya kala memainkan leg kedua Copa del Rey kontra Celta Vigo pekan berikutnya. Hala Madrid!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun